Film & Musik

‘Pencuri Bulan’, Film Sarat Pesan Keluarga

KOTA SERANG, biem.co – Film pendek ‘Pencuri Bulan’ merupakan film garapan Warehouse Creator dan komunitas lokal Banten, menceritakan tentang seorang anak nelayan yang mencuri bulan untuk membuat sang ayah tetap di rumah.

“Jadi ada seorang anak bernama Ansor yang selalu menunggu kepulangan sang ayah dan ingin menghabiskan waktu dengan ayahnya. Namun, tidak pernah kesampaian. Karena ayahnya terlalu sibuk, pulang dari melaut, ayahnya tidur, mereka tidak sempat menghabiskan waktu bersama,” kata Arli Yandhi Achbar, sang sutradara.

Menurut Arli, cerita film ini sangat dekat dengan kehidupan masyarakat.

“Ternyata masyarakat kelas bawah yang kesehariannya bisa dibilang hidup yang pas-pasan pun tak terlepas dari kurangnya perhatian orang tua yang berdampak pada pertumbuhan emosi si anak. Dan film ini dikemas dengan genre sains fiksi,” jelasnya.

“Nah, kenapa mencuri bulan? Penggambaran saya sebagai sutradara pada film ini lebih condong bahwa nelayan membutuhkan bulan, air laut membutuhkan bulan, gravitasi dan gaya-tarik bumi terhadap bulan selama ini membuat nelayan kita bisa bekerja. Namun jika kehilangan bulan, seluruh nelayan tidak bisa bekerja, karena air laut dengan cepat menjadi pasang dan surut tidak pada waktunya, dan gelombang, serta perubahan malam dan siang yang begitu cepat,” papar Arli.

Diakuinya, ‘Pencuri Bulan’ adalah film pendek dengan penggunaan teknologi CGI.

“Karena kita dan tim semenjak awal sudah mendesain konsep dan storynya sudah dari pertengahan tahun 2018, dan film ini rampung pada Januari 2019,” tuturnya.

Dalam film ini, Arli berperan sebagai sutrada dan penulis skenario, diproduseri Astuti Nurul Anisah B, dan penata kamera Rama Okianda P. Pihaknya pun dibantu oleh tim supervisor VFX, Aji Fauzi Amin.

Film ini digarap di Pelabuhan Karangantu yang memakan waktu total 7 hari, dengan 4 hari persiapan di lokasi syuting dan 3 hari syuting.

Dikatakan Arli, film ini akan diikutkan di berbagai kompetisi daerah, nasional, dan internasional.

“Pesan moral pada film ini terbilang multi persepsi, tergantung orang yang menonton. Yang ingin saya sampaikan adalah anak selalu membutuhkan orangtuanya untuk berkembang, selalu jadi baik, selalu memperhatikan anak, anak sangat butuh perhatian orang tuanya. Sama seperti penjelasan saya pada ceritanya,” tutupnya. (dion/red)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button