KOTA SERANG, biem.co — Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang bekerjasama dengan Perkumpulan Urang Banten (PUB) menggelar Seminar Internasional bertajuk Research on Islam in Banten (Hubungan Banten dan Belanda sejak era Kesultanan sampai dengan era politik etis) yang dihelat di Auditorium Gedung B Untirta Kampus Pakupatan Serang. Selasa (02/07/2019).
Seminar tersebut menghadirkan Guru Besar bidang kajian Islam di Asia Tenggara di Universitas Leiden Belanda Prof. Dr. Nico J.G. Kaptein, Ph.D dan didampingi Sejarawan Banten, Mufti Ali, Ph.D.
Ketua panitia seminar, M. Yani Rizal mengatakan, kegiatan ini untuk membuka wawasan dan sebagai tempat penyebarluasan informasi khususnya bagi masyarakat Banten tentang hubungan antara Banten dan Belanda.
“Kita hadirkan Narasumber yaitu Prof. Dr. Nico J.G Kaptein, Ph. D yang juga merupakan peneliti senior di KITLV (Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies) lembaga riset milik kerajaan Belanda yang mempunyai arsip, naskah atau artefak Banten,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia berharap melalui seminar ini, menjadi penjajakan kerjasama bidang pendidikan dan kebudayaan antara perguruan tinggi di Banten dengan perguruan tinggi di Eropa.
“Semoga melalui seminar ini bisa terjalin kerjasama antara perguruan tinggi Banten dengan perguruan tinggi Eropa. Kemudian untuk Pemerintah Provinsi Banten juga output kegiatan ini diharapkan dapat membuka ruang untuk pengumpulan arsip, naskah atau artefak Banten yang ada di Belanda dan di Negara Eropa lainnya,” harapnya.
Sementara Ketua Umum PUB, Taufiequrachman Ruki mengatakan, melalui seminar ini diharapkan dapat mengangkat spirit Kebantenan disetiap warga Banten.
“Kita orang Banten jangan bangga dengan reruntuhan. Reruntuhan benteng speelwijk, keraton kaibon, itu semua masalalu. Yang harus jadi warisan kita adalah spirit bagaimana para sultan membangun Banten,” pungkasnya. (iy)
