KABUPATEN SERANG, biem.co – Perum Bulog Sub Divre Serang-Banten sampai saat ini baru bisa menyerap hasil pertanian lokal sebanyak dua ribu ton gabah kering dari pencanangan target sepuluh ribu ton. Penyebabnya harga di atas HPP dan kualitas dari gabah itu sendiri.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bulog Sub Divre Serang, Renato Horison yang ditemui di kantornya. Ia mengatakan tahun 2019 menargetkan penyerapan gabah sebanyak 10 ribu ton. Meski demikian, hingga di awal bulan Juli penyerapan gabah baru di angka dua ribu ton. Namun pihaknya optimis bisa mencapai target, mengingat sudah diantisipasi dengan pembelian komersial.
Dikatakan Renato, jika pihaknya mengaku kalau dari target sedikit yang terserap, padahal sudah memasuki pertengahan tahun 2019, dan sudah masuk musim kemarau lagi, sehingga hal itu bisa mempengaruhi kepada penyerapan gabah. Selain itu juga belum tercapainya harga gabah di atas HPP dan kualitas dari gabah itu sendiri belum maksimal, di mana harga sesuai HPP yaitu gabah kering panen Rp3.700 per kilogram dan gabah kering giling Rp4.600 per kilogram, sementara petani menjual gabah di atas harga tersebut.
Diharapkan Renato, pihaknya masih bisa menyerap gabah petani dan diharapkan di akhir tahun nanti target penyerapan gabah bisa tercapai. (firo)
