biem.co – Setelah melalui proses pembuatan dua tahun, akhirnya film Gundala siap tayang di seluruh bioskop Indonesia. Film yang disutradarai dan ditulis skenarionya oleh Joko Anwar ini menjanjikan aksi yang seru.
Sebagai film yang dimaksudkan untuk membuka Jagat Sinema Bumilangit, film ini diisi oleh talenta terbaik Indonesia juga Malaysia, mulai dari belakang layar hingga depan layar.
Aktor-aktor yang tampil di film Gundala adalah Abimana Aryasatya, Bront Palarae, Tara Basro, Ario Bayu, Rio Dewanto, Marissa Anita, Muzakki Ramdhan, Cecep Arif Rahman, Lukman Sardi, Faris Fadjar, Hannah Al-Rasyid, Kelly Tandiono, Andrew Sulaiman, Asmara Abigail, Zidni Hakim, Putri Ayudya, Dimas Danang, Ari Tulang, Rendra Bagus Pamungkas, Dea Panendra, Della Dartyan, Amink, Kiki Narendra, Aqi Singgih, Arswendy, Indra Brasco, Cornelio Sunny, Daniel Adnan dan masih banyak lagi.
Untuk departemen kamera, film ini ditata oleh Ical Tanjung, kolabolator setia Joko Anwar yang pernah memenangkan Piala Citra. Lalu ada penata suara almarhum Khikmawan Santosa yang dikenal sebagai salah satu penata suara terbaik yang dimiliki perfilman Indonesia.
Adapun tata musik dikerjakan oleh Aghi Narottama, Bemby Gusti dan Tony Merle yang sudah sering menghadirkan musik-musik keren di film-film Joko Anwar. Masih banyak lagi nama-nama besar di bidangnya yang turut membantu terciptanya film ini.
Joko Anwar menyampaikan bahwa sekumpulan talenta terbaik Indonesia ini untuk menghasilkan sebuah pengalaman sinematis di bioskop yang mengasyikkan, yang bisa dibawa pulang untuk dikenang.
“Film ini wajib ditonton karena juga merupakan sebuah terobosan dalam film Indonesia yang dapat membanggakan penontonnya. Dengan dukungan masyarakat yang besar, kami berjanji tidak akan mengecewakan penonton,” kata Joko dalam keterangan yang diterima biem.co, Rabu (28/8/2019).
Tak hanya orang-orangnya, teknologi yang dipakai untuk film Gundala juga cukup canggih. Gundala dipastikan menjadi film Indonesia pertama dengan tata suara Dolby Atmos. Dengan penataan suara Dolby Atmos, suara yang dikeluarkan akan berbeda dengan Dolby biasa.
Suara film pada Dolby biasa hanya dipecah menjadi lima atau tujuh bagian suara. Sementara dalam Dolby Atmos, suara akan dipecah menjadi 128 bagian suara dengan speaker yang berbeda. Apabila Dolby biasa hanya memasang 12 speaker dalam satu studio, untuk Dolby Atmos bisa menampung hingga 64 speaker.
Dengan teknologi ini, penonton akan bisa mendengarkan suara film dengan lebih nyata dan lebih detail. Pengalaman sinematis dimaksimalkan melalui penggunaan studio di film Gundala.
Perpaduan talenta dan teknologi ini membuat Gundala menjadi film paling ditunggu di tahun 2019. Tak heran, Gundala dapat berlaga di Toronto International Film Festival, bahkan sebelum jadwal filmnya tayang di Indonesia. Salah satu festival film bergengsi tersebut melirik karya anak bangsa ini dan menunjukkan antusiasme tinggi di deskripsi yang tertulis di situsnya.
Gundala menjadi patriot pertama dalam Jagat Sinema Bumilangit, jalinan film-film tentang jagoan dan pendekar dari cergam Indonesia legendaris. Kembalinya karakter ciptaan Hasmi ke layar lebar ini diharapkan dapat memperlihatkan ke generasi baru bahwa Indonesia mempunyai karakter jagoan yang layak dibanggakan.
Setelahnya, akan ada film-film lain dari karakter yang ada di Jagat Sinema Bumilangit, yang siap diproduksi filmnya dan dikenalkan kepada masyarakat.
Film Gundala tayang mulai 29 Agustus 2019. (hh)