biem.co – Tanpa kita sadari kebiasaan mengupil kerap kita lakukan. Namun, tentu saja hal ini kurang pantas secara kesopanan. Biasanya mengupil dilakukan karena faktor psikologis, yaitu cemas atau bosan, rasa tak nyaman pada hidung, atau karena kebiasaan.
Mengupil memang kebiasaan yang aneh. Seperti dilansir dari healthline.com, menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh Trusted Source pada 1995, 91 persen orang yang menanggapi kuesioner melaporkan bahwa mereka melakukannya, sementara hanya 75 persen yang berpikir semua orang melakukannya sewaktu-waktu. Lalu, apa alasan seseorang mengupil?
Alasan utama seseorang mengupil karena hidung yang kering atau terlalu lembab yang mana dapat menyebabkan iritasi. Pilihan tercepat dapat meredakan ketidaknyamanan tentu dengan mengupil.
Dalam situasi yang jarang terjadi, mengupil dapat meredakan kecemasan. Kondisi ini yang disebut rhinotillexomania, sering menyertai stres atau kecemasan dan kebiasaan lain seperti menggigit kuku atau menggaruk. Untuk orang-orang dengan kondisi ini, mengupil sebentar dapat mengurangi kecemasan.
Tetapi kebanyakan orang yang mengupil, termasuk yang melakukannya di dalam mobil, atau saat sendiri, karena faktor kebiasaan, bukan karena paksaan.
Berdasarkan perspektif kesehatan, mengupil tak selalu berbahaya, namun harus diingat bahwa kulit di bagian dalam hidung lebih lembut daripada bagian luar. Dan jika berlebihan, dapat mengakibatkan luka yang mengerak.
Selain itu, jari dan bagian bawah kuku adalah sarang bakteri serta virus. Hal ini dapat menyebabkan flu dan pilek. Lebih parah, mengupil dapat menyebabkan mimisan. (rai)
