PROVINSI BANTEN, biem.co — Hadir dalam Ekspose Hasil Kajian Identifikasi Potensi Wilayah Kerja Pembangunan II dalam Mendukung ibu kota provinsi, Gubernur Provinsi Banten, Wahidin Halim terdorong untuk benahi Kota Serang.
Kegiatan yang diadakan oleh tim ITB di Hotel Aryaduta Lippo Karawaci, Kabupaten Tangerang pada Kamis, (30/01/2020) turut dihadiri Wali Kota Serang, Syafrudin, Sekretaris Daerah Provinsi Banten Al Muktabar, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Banten, dan pimpinan OPD Kota Serang.
Melihat kondisi Kota Serang saat ini, Wahidin Halim menginginkan ibu kota Provinsi Banten menjadi kota yang rapih dan beridentitas dengan melihat potensi-potensi yang ada di dalamnya.
“Mari kita wujudkan Kota Serang yang ramah untuk para penghuninya dan lingkungan.” ajaknya.
Ia sebagai Gubernur mengaku merasa malu jikalau ada pengunjung ke Kota Serang mengatakan Kota Serang sebagai ibu kota provinsi kalah sama ibu kota Provinsi Papua.
Menurutnya, Kota Serang memiliki basis pengembangan di Kawasan Kesultanan Banten yang menunjang Kota Serang untuk menjadi Kota Metropolitan.
Selain itu, keberadaan pelabuhan Karangantu juga disebut menjadikan Kawasan Kesultanan Banten sebagai kawasan heterogen yang empertemukan pedagang dari berbagai negeri dan bangsa dengan membawa barang, ilmu pengetahuan, hingga agama.
“Serang sebenarnya sebagai kota yang dipaksakan. Karena sejak kesultanan terakhir, diisi oleh Belanda. Ada simbol kekuasaaan berupa alun-alun dan pendopo. Karena kalau penguasa yang dulu itu ada alun-alun, masjid, dan pendopo,” tutur Gubernur Banten.
Kota Serang perlu memiliki branding, lanjutnya, apakah sebagai kota lama, kota budaya, kota pendidikan, kota pemerintahan, kota industri, kota perdagangan, dan sebagainya.
“Setelah dipilih atau ditetapkan harus ada simbolisasinya,” ujarnya.
Selebihnya dirinya menyebutkan bahwa Kota Serang harus membenahi jalan protokol, menetapkan jalan alternatif, dan jalan tersiernya untuk menuju Kota Serang sebagai kota metropolitan.
“Optimis pendapatan Kota Serang pada empat hingga lima tahun mendatang bakal meningkat pesat,” jelasnya.
Gubernur juga menyarankan Badan Perencanaan Pembangun Daerah (Bappeda) Provinsi Banten dan Kota Serang untuk intensif membahas rencana tata Kota Serang menuju kota metropolitan.
Bahkan, kedua tim (red: Bappeda provinsi dan kota) tersebut disarankan melakukan studi banding seperti ke Kota Tangerang, Kota Surabaya, bahkan ke luar negeri serta mengikuti pendidikan singkat tata kota yang rutin digelar oleh perguruan tinggi.
“Tak ada niatan dari saya untuk menguasai. Niat saya membangun Banten,” tegasnya.
Untuk menunjang perkembangannya, Gubernur pun mengungkapkan kesediaan Pemprov Banten untuk turut membantu Kota Serang dalam membenahi pasar-pasar tradisionalnya.
Gubernur Banten juga berpesan kepada Walikota Serang untuk mengelola sampah agar lebih bersih, menata para pedagang kaki lima, hingga penataan transportasi atau angkot. (Iqbal)