Kabar

Bikin Pusing Orangtua, Teknis Masuk Sekolah Ganjil Genap Kurang Efektif

PANDEGLANG, biem.coSobat biem, sejumlah Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Pandeglang menilai teknis ganjil genap tatap muka tidak efektif, karena masih banyak orangtua siswa yang merasa kebingungan dengan nomor absensi murid.

Dari pantauan di lapangan, beberapa sekolah dasar secara protokol kesehatan sudah diterapkan. Namun, untuk masalah efektivitas belajar siswa belum sepenuhnya dilaksanakan, karena masih banyak yang kebingungan soal masuk sekolah yang ditetapkan oleh pemerintah.

Salah seorang guru kelas VI SDN Pandeglang 1, Ratu Anita mengatakan, untuk di SDN Pandeglang 1 tidak menerapkan ganjil genap, tetapi menerapkan sistem bagi shift ke dalam dua shift.

“Kalau di kita itu tidak menerapkan sistem ganjil genap, pada intinya kita ingin menyampaikan bahwa masalah mekanisme tatap muka menerapkan bagi dua shift. Kalau ganjil genap itu banyak orangtua siswa yang pusing katanya, makanya kita itu membagi dua shift saja,” kata Anita, saat ditemui di SDN Pandeglang 1, Senin (10/8/2020).

Ia memastikan untuk porses belajar mengajar sudah betul-betul menerapkan protokol kesehatan.

“Persoalan efektif atau tidaknya, itu kita kan baru masuk jadi belum bisa dikatakan efektif atau tidak. Namun, respons dari para siswa sangat antusias masuk sekolah, kalau untuk kurikulumnya itu kan dari pemerintah pusatnya juga mengatur untuk tidak memadatkan terlebih dahulu pelajarannya,” jelasnya.

“Jadi teknisnya itu dari kelas rendah itu masuk jam 7.00 sampai jam 8.00, itu gantian yang masuknya, misalnya satu kelas itu ada 40, maka dibagi per shift-nya menjadi 20 orang,” terangnya.

Sementara itu, Kadindikbud Pandeglang, Taufik Hidayat menuturkan, pihaknya membuat pola ganjil genap tersebut untuk menjalankan mekanisme pembelajaran tatap muka, namun untuk masalah protokol kesehatan sejauh ini semua sekolah diwajibkan menerapkan protokol kesehatan.

“Kita mulai tatap muka dengan menerapkan sistem ganjil genap, untuk kelas ganjil itu kelas 1,2,3 yang jadwal masuk kelasnya dari hari Senin sampai Rabu, yang genap sisanya. Kalau untuk masalah protokol kesehatan itu kita juga sudah mengintruksikan, kalau siswanya tidak bisa membeli masker sekolah bisa menyediakannya dari dan BOS,” singkatnya. (sopian)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button