KOTA SERANG, biem.co – Sobat biem, generasi muda saat ini memiliki tingkat optimisme yang tinggi terhadap sektor Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan di Indonesia. Sayangnya, mereka tak memiliki kepercayaan yang sama dalam sektor Politik dan Hukum.
Dalam survei yang dilakukan Good News From Indonesia (GNFI) beberapa waktu lalu, didapatkan hasil bahwa anak muda saat ini merasa pesimis terhadap kemajuan politik dan hukum di Indonesia. Dari lima sektor yang ada; Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (68 persen), Infrastruktur Dasar (50 persen), Ekonomi dan Kesejahteraan (50 persen), Kehidupan Sosial (38 persen), serta Politik dan Hukum (21 persen), isu tersebut memiliki tingkat optimisme yang paling rendah, di mana hanya mendapat perolehan angka net indeks 21 persen saja.
Hasil survei tersebut merefleksikan bahwa masih rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, terhadap dukungan pemerintah dalam pemberantasan korupsi dan penegakkan hukum yang lebih tegas, hingga ke ranah kota kecil dan kabupaten.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi I DPR RI Farah Putri Nahlia menyatakan ketidaksetujuan apabila sektor ekonomi dan politik meraih hasil yang tidak seimbang. Sebab menurut Farah, sejatinya ekonomi dan politik saling berkaitan satu dengan yang lain.
“Saat ini sudah banyak politisi muda, eksekutif muda dan juga pengusaha muda, yang memiliki peran penting. Dalam bidang politik dan hukum, kami akan rampungkan kebijakan, yang berdampak baik bagi Indonesia ke depan. Salah satunya RUU Perlindungan Data Pribadi,” kata Farah, dalam Peluncuran Indeks Optimisme Generasi Muda Indonesia 2020 melalui Zoom Meeting, baru-baru ini.
Dikatakan Farah, RUU Perlindungan Dara ini akan menjadi momentum bagi para politisi untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
“Bahwa keamanan bukan hanya kejahatan konvensional di jalanan, melainkan juga kejahatan di dunia siber. Saya cukup optimis dengan masa depan politik Indonesia,’’ ungkap politisi berusia 24 tahun ini.
Untuk diketahui, GNFI tahun ini kembali melakukan survei Indeks Optimisme Generasi Muda Indonesia 2020. Survei yang dilaksanakan pada Juli-Agustus 2020 ini bertujuan untuk mengukur seberapa optimistis generasi muda terhadap masa depan Indonesia pada berbagai sektor kehidupan. Selain itu, survei ini juga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penilaian generasi muda Indonesia terhadap kinerja pemerintah.
Survei ini dilakukan dengan metode kuantitatif yang diperkuat dengan hasil wawancara mendalam kepada para responden generasi muda dengan rentang usia 18-40 tahun. Pemilihan sampling menggunakan metode multi stage random sampling di lima kota di Indonesia, yakni Jabodetabek, Makassar, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta. (hh)