CILEGON, biem.co — Dengan total nilai PDB mencapai Rp1.600 triliun, industri peternakan dan pertanian terus memperlihatkan tren positif. Hal tersebut menunjukkan bahwa produk ternak dan tani memiliki pangsa pasar yang besar, dengan kata lain permintaannya tidak pernah berkurang meski dalam kondisi pandemi.
Data tersebut menunjukkan bahwasanya produk olahan ternak dan tani memang sudah menjadi kebutuhan dasar manusia sejak Homo Sapiens bermigrasi ke seluruh belahan bumi.
Di mana, hewan-hewan ternak seperti sapi, kambing, ayam, dan domba, memenuhi kebutuhan protein kita sedangkan sayuran dan buah memenuhi kebutuhan mineral dan vitamin.
Nutrisi tersebut, tentunya sangat penting bagi tubuh manusia untuk mempertahankan eksistensinya dan juga agar aktivitas sehari-hari berjalan lancar. Maka dari itu, kualitas produk ternak dan tani harus terjaga.
Untuk menentukan kualitas produk olahan ternak dan tani, dapat ditinjau dari segi proses, waktu panen, dan pengemasan.
Proses yang menjamin mutu, mulai dari pengembangbiakan hingga memasuki masa panen, di mana waktu panen langsung dilanjutkan untuk segera didistribusikan ke konsumen, disertai dengan pengemasan yang baik dan berorientasi pada eco-living, adalah indikator baik atau tidaknya kualitas terhadap produk ternak dan tani.
Dikatakan Owner Villa Ternak Cikerai (VTC), Haribowo, saat ini, tren ‘Farm to Home‘ sedang naik daun.
“Yakni hasil olahan langsung dari peternakan atau pertanian ke rumah konsumen,” kata Haribowo, Minggu (24/1/2021).
Cara ini, lanjutnya, sangat menjamin produk dalam keadaan segar.
“Ditambah dengan teknologi IT yang berkembang pesat terkait dengan sektor pesan online, sistem Farm to Home semakin mudah diwujudkan. Orang kini bisa memesan apapun melalui smartphone dan barang bisa sampai di depan rumah,” jelasnya.
Tak terkecuali untuk produk ternak dan tani. Cara ini, kata Haribowo, dinilai efektif dalam keadaan apapun, termasuk Pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia saat ini.
“Pandemi Covid-19 telah mengganggu berbagai aktivitas manusia, tidak terkecuali di bidang ekonomi. Khususnya terkait kegiatan transaksi jual beli produk. Semestinya kegiatan transaksi jual beli tidak boleh terhenti karena dihadapkan dengan kebutuhan hidup masyarakat,” ungkapnya.
Bowo melanjutkan, jaminan keamanan dan kesehatan di tengah pandemi, membuat sistem online semakin diminati selain kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan.
Untuk itu, masih kata Bowo, menanggapi pentingnya produk hasil peternakan dan pertanian dan keadaan pandemi saat ini, Villa Mart hadir untuk memberikan produk dengan jaminan kualitas dan sistem online.
“Villa Mart mengusung produk yang fresh, natural dan healthy. Villa Mart bisa demikian karena memiliki industri pengolahan peternakan dan pertanian itu sendiri,” ucapnya.
Sehingga, sambungnya, semua aspek bisa terpantau secara langsung demi menjaga kualitas.
“Villa Mart juga bisa dipesan secara online melalui sosial media dengan mudah. Proses pengiriman hingga ke konsumen yang dilakukan tentunya dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” ujarnya.
Dengan demikian, lanjut Bowo, Villa Mart berharap bisa memenuhi kebutuhan konsumen akan produk hasil peternakan dan pertanian yang mengutamakan kualitas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Kualitas tidak pernah berbohong, karena kepuasan konsumen adalah prioritas. Solusi yang diberikan Villa Mart bertujuan agar kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi di tengah pandemi Covid-19 ini,” tandasnya.
Untuk itu, Villa Mart hadir untuk masyarakat, dan siap mengantar pesanan sayur, buah-buahan, dan daging segar ke rumah anda. (*)