CILEGON, biem.co — Pandemi Covid-19 masih menjadi “hantu” di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Sejak awal kemunculannya di penghujung tahun 2019 hingga saat ini, membuat semua aspek kehidupan terdampak serius dalam aktivitas dan ketahanannya.
Tidak hanya membawa dampak terhadap bidang usaha, seperti pariwisata, ekonomi dan bidang-bidang lainnya, pandemi juga sangat besar dampaknya terhadap bidang pendidikan, baik formal maupun non formal.
Hal itu tentu saja membuat sejumlah pegiat pendidikan harus mengambil langkah-langkah berani juga kreatif demi keberlangsungan aktivitas yang tetap harus dijalankan. Seperti yang dilakukan oleh Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Ginau.
Meski mengaku kesulitan dalam berkarya di masa pandemi, TBM Ginau terus melakukan terobosan untuk tetap melayani pendidikan di masyarakat dengan memerhatikan urgensi lingkungan sekitar dan perkembangan teknologi informasi terkini agar program yang dijalankan tepat sasaran.
Dikatakan Hikmatullah selaku pengelola, untuk dapat terus melakukan hal tersebut, pihaknya menggandeng kerja sama dengan sejumlah komunitas ataupun stakeholder, seperti PT Smartfren Telecom Tbk dalam menunjang literasi digital, berkolaborasi dengan Gabungan Komunitas Sastera ASEAN (Gaksa) dalam mendukung literasi baca tulis dan menelurkan karya kumpulan cerpen, bersinergi dengan Dinas Koperasi dan UKM dalam mewujudkan gerakan literasi kesejahteraan-literasi finansial yang dicanangkan oleh Perpustakaan Nasioanal RI, menggandeng Dinas Pendidikan dalam upaya meningkatan budaya literasi secara masif, serta pihak-pihak lain secara berkesinambungan.
“Mengawali kegiatan literasi di masa pandemi di awal tahun 2021, TBM Ginau konsisten menyelenggarakan rutinitas reguler calistung (membaca, menulis dan berhitung) satu kali dalam sepekan yang merupakan literasi dasar sebagai pondasi pengetahuan anak,” kata Ismet, panggilan akrabnya, Senin (1/2/2021).
Di akhir Januari 2021 ini, lanjutnya, TBM Ginau menyelenggarakan lomba mewarnai dan story telling secara luring bagi anak usia dini dan usia Sekolah Dasar (SD) dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
“Dalam agenda tersebut, kami bermitra juga dengan Akademisi Universitas Serang Raya Fakultas Teknologi, yakni Bapak Donny Fernando dan Ibu Vidila Rosalina, sebagai narasumber yang menyampaikan materi terkait motivasi, kepercayaan diri, dan pembelajaran dan literasi digital di masa pendemi untuk usia SD, SMP dan SMA, juga siswa kesetaraan Paket A, B dan C. Di mana di sini juga terdapat kelompok belajar pendidikan kesetaraan,” jelasnya.
Pemilik nama pena Ismet El Seruni ini menambahkan, kedua dosen pemerhati literasi tersebut juga memberikan penghargaan kepada seluruh warga binaan TBM dan siswa kesetaraan Ginau, dengan berdonasi 1.000 buku, serta material bahan bangunan untuk pembangunan gedung TBM Ginau titik keenam yang lokasinya paling strategis dan lebih representatif dari titik-titik lainnya.
“Pembangunan gedung dilakukan secara bertahap dan kami membuka peluang kebaikan kepada masyarakat bagi yang ingin berpartisipasi mendukung berdirinya gedung tersebut sebagai pusat pembelajaran yang masyarakat,” ujarnya.
Pihaknya menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga atas dukungan sahabat literasi dari Unsera tersebut yang sudah mencurahkan tenaga, waktu dan pikiran serta dukungan bentuk lainnya.
“Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga kami sampaikan kepada pembina kami, Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon, Ismatullah, yang senantiasa mendukung secara total terhadap gerakan literasi di Cilegon,” tutupnya. (Arief)