Kabar

Bank Sampah Digital, Solusi Progresif Pengentasan Sampah di Provinsi Banten

KOTA SERANG, biem.co — Bank Sampah Digital (BSD) menyelenggarakan webinar bertajuk ‘Peran Besar Bank Sampah dalam Peta Besar Pengelolaan Sampah di Indonesia dan Strategi Pengelolaan Sampah dan pengelolaan Pangan di Daerah’. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara HUT Bank Sampah Digital ke-1.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Iyadullah (CEO Bank sampah digital), M. Bijaksana Junerosano (CEO Waste4Change), Tyasning Permanasari (Kasi Daur Ulang Direktorat Pengelolaan Sampah Kementrian LHK), Anton Apriyantono (Mantan Menteri Pertanian RI), dan Sanuji Pentamarta (Wakil Wali Kota Cilegon).

“BSD dalam kurun waktu satu tahun telah memiliki 100 titik Bank Sampah di kawasan Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Cilegon. Dengan total nasabah mencapai lebih dari 1.800 menjadi modal awal gerakan pemilahan sampah dari rumah yang akan berdampak pada penurunan volume sampah di TPA Cilowong,” demikian disampaikan Iyadullah.

Junerosano lebih spesifik mengutarakan harus adanya kebijakan di tingkat RT/RW dalam pengelolaan sampah rumah tangga. RT/RW membuat peraturan untuk warga agar mulai memilah sampah dari rumah (organik dan non-organik).

Tyasning menambahkan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LKH) mendukung setiap gerakan yang dilakukan oleh siapa pun yang mengupayakan pengentasan sampah di daerah masing-masing. Tyas berharap tidak ada lagi sampah yang dibuang lintas daerah atau lintas kota.

“Daerah harus memastikan betul pengelolaan sampah di daerahnya terlebih dahulu jika hendak menerima sampah dari daerah lain,” ungkapnya.

Webinar yang diselenggarakan melalui platform Zoom tersebut dihadiri sekitar kurang lebih 150 orang. Sanuji menyatakan Kota Cilegon siap mendukung gerakan Bank Sampah Digital dalam mendirikan titik-titik Bank Sampah untuk membantu proses pengurangan dan penanggulangan sampah.

Selain membahas persoalan lingkungan dan sampah, pengelolaan pangan daerah tak luput menjadi pembahasan utama. Anton sebagai putra Banten mengimbau agar masyarakat mulai diberikan sosialisasi dan edukasi tentang membuat program lumbung pangan di rumah dan menciptakan ketahanan pangan di rumah.

“Indonesia ini tanahnya subur, bisa ditanami apapun, maka dari itu mari menanam,” ujar mantan Menteri Pertanian RI tersebut.

Anton juga menambahkan agar muda mudi mulai harus bangga menjadi petani milenial yang bisa menggabungkan antara ilmu pengetahuan dengan pengalaman di lapangan atau daerah masing-masing sesuai dengan ciri khas dan karakteristiknya. (ajat)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button