Kesehatan

Vaksinasi Gotong Royong Diharapkan Percepat Timbulnya Herd Immunity

biem.co – Lebih dari 10 juta orang karyawan beserta keluarga intinya telah mendaftar program vaksinasi gotong royong. Hal itu disampaikan Sekretaris Perusahaan Kimia Farma, Ganti Winarno.

Ganti mengatakan, hingga saat ini sudah lebih dari 70 ribu dosis vaksin Shinoparm yang didistribusikan ke perusahaan terdaftar.

“Harapannya vaksinasi gotong royong ini membantu mempercepat timbulnya herd immunity bagi 181,5 juta rakyat Indonesia,” ungkap Ganti dalam keterangannya, Kamis (27/5/2021).

Vaksinasi gotong royong sendiri merupakan program vaksinasi yang diperuntukkan bagi karyawan dan buruh perusahaan ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, yang didukung berbagai pihak, salah satunya Kimia Farma.

Seperti dilaporkan Ganti, pihaknya sendiri telah mempersiapkan vaksinasi gotong royong ini dari berbagai sisi, mulai dari kesiapan rantai dingin, sarana dan pra sarana, hingga SDM-nya.

“Pada prinsipnya Kimia Farma siap membantu pemerintah dalam melaksanakan vaksinasi gotong royong ini. Untuk pendataan karyawan sudah masuk dalam sistem pendataan satu data vaksin Covid-19 dan Kadin, sehingga nantinya bisa dilaksanakan vaksinasi. Dari sisi fasyankes, Kimia Farma terus memperbaiki kualitas pelayanan agar perusahaan yang memanfaatkan fasilitas ini nyaman dan mendapatkan pelayanan yang terbaik,” terangnya.

Salah satu perusahaan yang juga sudah melangsungkan vaksinasi gotong royong untuk puluhan ribu karyawannya adalah Grup Astra. Pelaksanaan vaksinasi gotong royong di Grup Astra menurut Ketua Tim Penanggulangan Covid-19 Grup Astra, Budi Santoso terbilang lancar.

“Beberapa waktu mendatang, beberapa unit usaha Grup Astra, terutama usaha manufaktur juga akan terus melaksanakan vaksinasi gotong royong ini,” ujarnya.

Saat ini, kata Budi, pihaknya masih mencari format terbaik untuk vaksinasi gotong royong. Namun ia mengaku bahwa sejauh ini vaksinasi gotong royong terbilang aman.

“Sampai sekarang belum ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang serius dari pelaksanaannya,” tutur Budi. (hh)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button