biem.co — Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Prabowo Subianto berencana membeli sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Nilai yang dianggarkan dalam rencana tersebut menembus angka Rp1.700 triliun. Hal ini pun menjadi sorotan publik.
Bahkan, muncul pula tudingan seolah dana tersebut disiapkan untuk kebutuhan pencapresan Prabowo di 2024, mengingat jajaran direksi dan komisaris PT TMI yang dibentuk sebagai perusahaan penyedia, mayoritas berasal dari Partai Gerindra.
Atas hal itu, Komunikolog Politik Nasional, Tamil Selvan melalui Channel Youtube Kang Tamil mengaku senang dengan hujatan yang ditujukan ke Prabowo.
Secara jelas dirinya membeberkan bahwa ada pola framing yang dimainkan oknum tertentu untuk membuat opini bahwa Prabowo mau melakukan korupsi.
“Saya cukup senang ya. Sebab hujatan dan framing yang menggiring opini seolah Prabowo akan korupsi, menandakan bahwa Prabowo masih sebagai kandidat capres terkuat dan ditakuti. Artinya hasil survei yang mengunggulkan Ganjar, Anies, Puan, dan yang lainnya, terbantahkan dengan fenomena politik ini,” ungkapnya, seperti dikutip Rabu (9/6/2021).
Pria yang kerap disapa Kang Tamil ini mengatakan bahwa yang bertanggung jawab secara moral terhadap anggaran yang akan digelontorkan ke Kementerian Pertahanan adalah Presiden selaku pemangku kewenangan tertinggi. Hal ini digambarkannya sama dengan anggaran infrastruktur yang mencapai Rp2.500-an triliun dari tahun 2014 hingga 2021.
“Anggaran infrastruktur itu Rp2.500-an triliun selama 8 tahun ini, dan kita tidak pernah mendengar nama Menteri PUPR diseret ke ruang publik. Justru framing-nya infrastruktur adalah prestasi Pak Jokowi. Lalu apa bedanya dengan anggaran di Kemhan ini? Jadi ini pure penggiringan opini untuk menggerus citra politik Prabowo,” jelasnya.
Lebih lanjut Kang Tamil mengatakan bahwa ke depan akan lebih banyak isu seputar korupsi yang akan dibentuk untuk menyerang Prabowo.
“Faktanya serangan opini ini membuktikan elektabilitas Prabowo masih sangat tinggi, sehingga lawan perlu melakukan operasi politik untuk menggerusnya. Ke depan isu yang paling jitu untuk menggerus reputasi Prabowo sebagai pejabat publik adalah isu korupsi,” katanya.
Diketahui sebelumnya bahwa Kemhan mengajukan rencana anggaran pengadaan alutsista sebesar Rp1.670 triliun sampai tahun 2044, dengan opsi pembiayaan utang luar negeri yang akan dibebankan pada alokasi anggaran Kemhan yang setiap tahun memang ada. (ar)