KOTA SERANG, biem.co — Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) tengah gencar memberikan bimbingan teknik (Bimtek) Strategi Pengembangan Perpustakaan-Teknologi Informasi dan Komunikasi (SPP-TIK). Bimtek dengan melibatkan para dinas perpustakaan provinsi, dinas perpustakaan kabupaten serta pengelola perpustakaan desa itu merupakan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
Perpustakaan yang biasanya hanya menjadi tempat berkumpulnya buku-buku kini sudah mulai harus bertransformasi, orientasinya sudah harus mulai kearah kesejahteraan sosial. Melalui perpustakaan, masyarakat digerakkan untuk mampuh menciptakan peluang yang bisa menghasilkan mata pencaharian.
Dalam acara bimtek yang digelar di salah satu hotel di Kota Serang, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Republik Indonesia, Deni Kurniadi meminta agar para peserta bimtek mulai melakukan transformasi agar perpustakaan bisa menjadi sebuah wadah yang akan membawa masyarakat kearah kesejahteraan.
“Yang paling penting adalah perpustakaan adalah untuk kesejahteraan, mampuh membangkitkan masyarakat dari kondisi keterpurukan, sudah banyak contohnya, salah satunya orang Madura yang tadinya tukang parkir, dia berlatih melalui perpustakaan dibimbing oleh pustakawan dan penggerak literasi, akhirnya dia bisa beternak ayam, ekonominya bertumbuh,” ujarnya, Kamis (17/06/2021).
Perpustakaan harus sudah mulai banyak melakukan perubahaan, tidak kaku yang pada akhirnya tidak menarik masyarakat untuk mengunjunginya. Selain menyediakan sumber-sumber bacaan informasi dan pengetahuan, perpustakaan juga memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan untuk pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat.
“Perpustakaan bukan hanya pusat ilmu pengetahuan, tapi perpustakaan adalah pusat kegiatan masyarakat, pusat pemberdayaan masyarakat, dan perpustakaan adalah pusat kebudayaan suatu daerah dilestarikan, ini adalah ciri perpustakaan yang bertransformasi,” terangnya.
Deni menjelaskan banyak masyarakat yang sudah berhasil berkat transformasi yang dilakukan oleh perpustakaan, ada penjual makanan setelah mengikuti pelatihan memasak di perpusda, petugas keamanan perpusda membuka jasa service motor setelah rutin mempelajari teknik menyervis motor dari youtube menggunakan internet perpustakaan, tuna netra membuka jasa pijat setelah mengikuti pelatihan di perpusda.
Dirinya berharap, para peserta Bimtek setelah pulang bisa mengaplikasikan dimasing-masing tempatnya untuk melakukan perubahan-perubahan dalam mengelola perpustakaan.
“Pelaksanaan Bimtek ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pengelola perpustakaan umum di daerah peserta terkait keterampilan dasar dan variasi metode fasilitasi dalam mewujudkan transformasi layanan perpustakaan umum,” pungkasnya. (As)