biem.co — Konten bajakan yang tersebar di aplikasi pesan singkat Telegram dinilai tak hanya merusak konten secara spesifik, tetapi mencederai seluruh industri hiburan.
Hal itu disampaikan Country Head WeTV dan Iflix Indonesia, Lesley Simpson, dalam Konferensi Pers WeTV Original Sianida melalui Zoom Meeting, Selasa (24/8/2021).
Seperti diketahui, konten-konten original di WeTV dan Iflix menjadi salah satu yang sering sekali dibajak di platform Telegram.
“Betul sekali, Telegram itu menjadi problem banget untuk kami semua, karena sekarang kalau kita begitu men-download aplikasinya, kontennya langsung muncul semua yang bajakan, mau judul hollywood, lokal, dari mana pun,” ujar Lesley.
Padahal, kata Lesley, untuk memproduksi satu konten saja membutuhkan pemain, kru, dan berbagai kebutuhan lainnya dengan biaya yang bukan main besarnya.
“Kalau kita di akhir nonton biasanya ada credit title, nama-nama yang muncul. Itu segitu banyak orang yang harus ikut campur di dalam satu konten untuk memproduksi setiap episodenya. Bisa kebayang dari semua, sutradara, cast, sampai ke semua kru itu membutuhkan keterampilan dan special skill dan talent. Having the talent that we have, itu industrinya baru bisa berkembang untuk kompetisi dengan konten dari luar negeri,” ungkapnya.
Platform WeTV dan Iflix sendiri disebut Lesley menayangkan semua konten secara gratis setiap episodenya. Sehingga menurutnya, pembajakan konten sangat tidak perlu untuk dilakukan.
“Kita memberikan opsi untuk masyarakat nonton satu episode setiap minggu sampai tamat. Jadi, sebenarnya tidak perlu untuk dibajak. Memang kalau berlangganan VIP bisa nonton lebih awal. Itu memang namanya yang berbayar, supaya mereka bisa mendapatkan sesuatu yang lebih. Nonton tanpa iklan, bisa nonton lebih awal,” paparnya.
Sekali lagi, ia menegaskan bahwa pembajakan konten sangat merusak industri hiburan dan masih menjadi masalah besar di Indonesia.
“Terutama yang kita tahu OTT seperti WeTV, untuk menayangkan konten sebagus Sianida (misalnya) bukan satu biaya yang murah. Dan kalau misalnya dibajak, mencederai multinasional company untuk berinvestasi di Indonesia. Itu yang menjadi very big problem di mana kita memang selalu mendorong untuk semua yang memiliki power, stop pembajakan,” pungkasnya.
WeTV Indonesia sendiri kini tengah menghadirkan serial original terbaru berjudul Sianida yang tayang setiap Rabu pukul 18.00 WIB. (hh)