biem.co — Setelah melepas single ‘Berteduh, Berlabuh’ pada Juli lalu, Sekaranggi kembali lagi dengan single terbarunya ‘Dulu’ yang resmi dirilis bersamaan dengan peluncuran album kedua, ‘Delapan’, Rabu (8/9/2021).
“Delapan berbeda dengan angka lainnya; dua lingkaran yang bertautan tanpa celah. Delapan adalah tentang segala sesuatu yang tumbuh, jatuh; tentang semuanya yang telah berlalu. Dan sekarang kita abadi dalam melodi; kau dan aku, kita, bersama, delapan, selamanya,” ujar Sekaranggi.
Album ini bercerita tentang betapa pentingnya angka delapan bagi Sekaranggi. Sebagai nomor, delapan menemaninya di sepanjang hidupnya, begitu pula albumnya berbicara tentang peristiwa-peristiwa penting dalam kisah hidupnya.
“Delapan hadirkan 8 nomor dengan kisah-kisah yang saling berkaitan. Dimulai Bicara Padaku dengan dinamika instrumen yang megah dan nyata seakan kita masuk ke dalam dimensi dari lagu tersebut,” ungkapnya.
Kemudian ada Dulu, yang dikatakannya menjadi lagu paling cepat digarap. Sebab secara lirik, Sekaranggi mengaku ada ekedekatan personal baginya dengan cerita dibalik lagu tersebut.
“Dulu menceritakan ketidakmungkinan melupakan hal-hal yang kamu sayangi. Berbagai kenangan, peristiwa, dan yang paling penting; orangnya. Ini bukan sesuatu yang hanya bisa terhapus bersih dalam satu hari. Semua hal yang dulu disayang tidak akan pudar, tetap ada di dalam dirimu, sebagai bagian dari siapa dirimu, untuk selama-lamanya,” terangnya.
“Sebuah luka lama yang tak kian hilang. Meski sudah memaafkan dan mengikhlaskan, namun tetap saja selalu ada perasaan tidak enak setiap kita kembali mengingatnya,” tambah Sekaranggi.
Selain lepasnya album ini, Sekaranggi juga mempersembahkan musik video Dulu yang disutradarai oleh Luthfi Pradipta dan diperankan oleh Safira Ashari. Musik video tersebut akan dirilis Jumat (10/9/2021) pukul 16.00 WIB di kanal Youtube Sekaranggi.
Baca Juga: Diproduseri Rossa, Gaza Ali Merilis Single Perdana
Baca Juga: ‘Hadirmu’, Ungkapan Cinta Agatha Suci untuk Dua Buah Hati
Setelah rilisnya album ini, Sekaranggi berharap para pendengar dapat dengan ikhlas memaafkan kesalahan di masa lalu dan belajar bersabar karena roda akan selalu berputar.
“Sehingga kita tidak perlu terlena dan terlarut dalam satu perasaan yang sama,” pungkasnya. (hh)