KABUPATEN LEBAK, biem.co — Sampah masih menjadi persoalan di beberapa titik wilayah wisata di Banten. Tidak terkecuali di wilayah masyarakat adat Baduy.
Jika berkunjung ke Baduy alangkah lebih baiknya tidak menggunakan istilah wisata akan tetapi “Saba” atau berkunjung atau juga silaturahmi.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Lebak Imam Rismahayadin mengungkapkan sampah para pengunjung di Baduy menjadi konsentrasi untuk perbaikan.
“Sudah melakukan edukasi kepada masyarakat Baduy, serta bekerjasama dengan para aktivis lingkungan,” katanya, Selasa (9/11/2021).
Pihaknya juga akan terus melakukan edukasi kepada para pengusaha travel untuk tetap menjaga kebersihan.
Selain itu, Imam juga mengusulkan untuk pengadaan tempat sampah di perkampungan Baduy. Akan tetapi, lanjutnya, masyarakat Baduy lebih memilih tempat sampah dari anyaman bambu.
“Tempat sampah dari anyaman bambu yang unik berbasis muatan lokal, di depan rumah masyarakat Baduy ke depan kita akan dorong untuk diperbanyak,” sambungnya.
Imam juga berharap kepada para pengunjung agar terus mentaati aturan yang ada. “Paling susah backpacker ‘slonong boy’, susah itu, tapi semoga mereka taati aturan yang ada,” pungkasnya. (Ar)