biem.co – Bentang Pustaka menggelar acara Book Tour “Tumbuh Meski Tak Utuh” di Gramedia Depok, Minggu (10/12/2023).
Acara ini dihadiri oleh para guru, mahasiswa, dan aktivis perempuan. Selain itu, penulis buku TMTU juga tampil membacakan cerpen, yaitu: Deby Rosselinni, Adhinda TB, dan Monica Fitriani.
Fokus pada cerita-cerita yang mendewasa, TMTU membahas tentang isu kesehatan mental, perjalanan dan perjuangan quarter life crisis.
“Karya sastra adalah tulisan yang ditulis untuk menggemakan kembali kekhwatiran masyarakat. Maka itu, cerita-cerita ini membahas hal-hal yang dekat dengan kita. Hal-hal yang menjadi kekhawatiran kita yang membuat pembaca merasa related,” kata Deby Rosselinni.
Ditambahkan pendapat moderator, “Mendewasa adalah pilihan. Menjadi tua bukan berarti langsung jadi dewasa. Tapi, kita harus memilih,” ucap Amelya.
Pembacaan cerpen judul “Jika Ada yang Bertanya Tentang Cinta” karya Deby Rosselinni ditampilkan dengan begitu baik. Ada banyak kekuatan dari emosi tokoh yang dibacakan dan membuat “pemaknaan” baru bagi pembaca yang hadir.
“Realitas yang terjadi di Indonesia, fenomena pertanyaan kapan nikah menjadi kekhawatiran bagi para perempuan. Hal ini menjadi salah satu yang diangkat dalam cerita yang aku tulis,” lanjut Deby Rosselinni.
Lalu, cerpen judul “Tiga Perempuan Bapak” karya Monica Fitriani membahas tentang kekuatan sebuah keluarga yang diuji lewat penyakit sang ayah. Di cerita yang dibacakan, menampilkan tiga perempuan yang kuat dan menghadapi ujian tersebut dengan cara yang masing-masing untuk menemukan kedamaian.
“Riset yang aku lakukan yaitu bertemu dengan ibu-ibu, dan menanyakan apa cerita yang aku tulis ini pas dan sesuai sebagai sudut pandang seorang ibu,” ujar Monica Fitriani.
Cerpen ketiga, yaitu “Pergi Tak Selamanya Salah” karya Adhinda TB membahas tentang perselingkuhan dan kekerasan sang ayah yang berdampak pada masa depan seorang anak perempuan. Sebagai generasi sandwich akan related dengan cerita ini.
“Orang-orang mengira pergi itu jahat, tapi tidak seperti judul cerpenku Pergi Tak Selamanya Salah. Selagi bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan memahami kondisi,” ujar Adhinda TB.
Konsep acara Book Tour ini begitu kreatif dan menarik, dengan ruangan khusus yang disediakan para peserta yang hadir begitu intimate dan aktif menyimak.
Dalam hal ini, adanya proses penulis membacakan cerpen karyanya membuat para pembaca yang hadir dapat memahami lebih banyak dan lebih dalam maksud yang ingin disampaikan penulis di cerita.
“Tumbuh Meski Tak Utuh” (TMTU) adalah buku yang cocok dibaca oleh semua usia, golongan dan profesi. Karena buku ini dapat menjadi teman bertumbuh yang baik sebagaimana yang diharapkan oleh penulisnya. ***