OpiniReview

Hindari Keputihan dengan 8 Jurus Jitu Ini

biem.co – Para wanita diharuskan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan organ kewanitaannya, hal ini sangat penting karena dikaitkan dengan kodrat wanita untuk menghasilkan keturunan. Hampir seluruh wanita mengalami masalah kewanitaan seperti keputihan. Namun, keputihan kerap dianggap sebelah mata oleh para wanita. Sebenarnya apakah keputihan itu? Adakah kaitan antara keputihan dengan tanda penyakit?

Keputihan yang sering dialami oleh perempuan adalah sesuatu yang keluar dari organ reproduksi yang membuat tidak nyaman saat beraktivitas. Keputihan terkadang hadir dalam kondisi kita yang sedang kelelahan ataupun menjelang masa-masa menstruasi. Jika tidak mengetahui asal-usul dari keputihan ini maka akan muncul pertanyaan dalam diri para wanita, mengapa keputihan selalu hadir di waktu tersebut, apakah ini berbahaya atau tidak?

Tidak banyak wanita yang tahu akan keputihan dan menganggap remeh jika mengalami keputihan. Keputihan, menurut dr. Sugi Suhandi, spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Mitra Kemayoran Jakarta adalah cairan berlebihan yang keluar dari vagina. Keputihan terbagi menjadi dua jenis yaitu keputihan fisiologis dan keputihan patologis. Keputihan fisiologis ini adalah keputihan yang normal terjadi. Keputihan ini terjadi saat masa subur wanita baik sebelum dan setelah menstruasi. Ciri-ciri jika mengalami keputihan ini adalah jika cairan yang keluar tidak bewarna, berbau, dan tidak menimbulkan rasa gatal. Berbeda jika keputihan yang berwarna kehijauan atau seperti tekstur keju, dan merasakan gatal disertai rasa panas di sekitar vagina, maka wanita patut berhati-hati keputihan dengan gejala seperti ini adalah keputihan jenis patologis. Keputihan jenis ini sangat berbahaya jika dibiarkan. Jika terjadi dalam waktu yang lama maka akan menimbulkan penyakit serius seperti infeksi, gejala kanker bahkan kemandulan. Menteri Kesehatan Nila F Moeloek pada konferensi pers Rencana Kerja Kementerian Kesehatan 2015 mengatakan bahwa keputihan yang berbau dan banyak keluar patut dicurigai karena merupakan gejala kanker serviks. Mendengar hal yang demikian maka kita tidak boleh menganggap remeh keputihan. Lalu apakah penyebab yang dapat menimbulkan keputihan?

Penyebab yang menimbulkan keputihan umumnya karena infeksi jamur dan bakteri. Adapun faktor penyebab lain yang menimbulkan keputihan itu adalah karena perilaku hidup yang tidak sehat seperti mencuci vagina dengan air yang kotor, menggunakan cairan pembersih vagina yang terlalu sering, menggunakan pewangi di daerah vagina, sering meminjam pakaian dalam atau barang-barang perlengkapan mandi, dan stress yang berkepanjangan dapat memicu timbulnya keputihan pada perempuan.

Sebagai perempuan yang sadar akan kesehatan reproduksi sudah wajib bagi kita untuk segera memeriksakan diri jika keputihan yang dialami berlebihan. Pergi dan konsultasikan kepada dokter akan keluhan-keluhan yang dirasakan selama keputihan. Jangan malu untuk bertanya atau menceritakan yang berhubungan dengan organ reproduksi kita. Selain itu tindakan pencegahan penting untuk menanggulangi keputihan agar tidak mengganggu kenyamanan kita saat berkaktivitas di antaranya:

1. Membiasakan pola hidup sehat yakni olahraga, diet seimbang, menghindari rokok dan alkohol

Pola hidup sehat sangat penting untuk kelangsungan hidup karena olahraga yang teratur akan membakar kalori yang ada dalam tubuh sehingga tubuh tetap bugar, pola diet yang seimbang dapat memberikan tubuh nutrisi yang cukup.

2. Menggunakan celana dengan bahan yang menyerap keringat dan tidak ketat

Celana yang ketat dapat mengganggu kenyamanan atau kebebasan gerak dalam beraktivitas. Selain itu bahan celana yang kita gunakan sangat berpengaruh terhadap kelembapan tubuh.

3. Mengganti pantyliner

Pantyliner dan pemakaian pembalut yang terlalu lama akan menimbulkan bakteri di daerah vagina maka dari itu segera ganti pantyliner dan pembalut sebelum merasa lembab dan gatal.

4. Konsultasikan terlebih dulu kepada dokter jika ingin menggunakan cairan pembersih vagina

Pembersih vagina sedang marak diproduksi oleh perusahaan. Penggunaan cairan pembersih vagina ini sebaiknya jangan terlalu sering dan berlebihan karena akan mematikan biota normal yang ada di daerah vagina.

5. Hindari peminjaman penggunaan barang-barang yang dapat memicu penularan keputihan seperti perlengkapan mandi

Kita tidak tahu apakah barang milik orang lain yang digunakan terjamin kebersihannya, lebih baik tidak meminjam barang milik orang lain.

6. Hati-hati jika menggunakan toilet umum terutama kloset duduk, siram dan bersihkan dahulu sebelum menggunakannya

Saat berada di tempat umum seperti kampus, stasiun, masjid ataupun yang lain selalu perhatikan kebersihan toilet yang gunakan, karena toilet yang kotor akan mempengaruhi kesehatan organ reproduksi.

7. Jangan terlalu sering mengonsumsi jamu untuk mengatasi keputihan konsultasikan terlebih dulu kepada dokter

8. Kurangi tingkat stres

Stres yang berlebihan akan memicu ketidakseimbangan hormon yang dapat menimbulkan keputihan. Oleh karena itu, wanita harus dapat menjaga emosi kita jangan sampai beban pikiran yang berat akan mengganggu kesehatan. Jika kesehatan terganggu maka proses metabolisme dalam tubuh juga dapat terganggu.

Jadi, mulai saat ini kita para wanita harus senantiasa waspada terhadap kesehatan organ reproduksi jangan sampai terlambat apalagi menyesal. [*]


Artikel ini ditulis oleh  Aprilia, mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button