ReviewUlasan Produk

Novel Pertemuan Jingga, dari Perjuangan Menggapai Cita sampai Belajar Islam dari Para Tokohnya

 

Judul : Pertemuan Jingga

Penulis : Arumi E.

Editor : Donna Widjajanto

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Terbit : 2014

Tebal : 250 hlm.

ISBN : 978-602-03-1194-4

 

biem.co — Walaupun tidak ada "bandrol" novel islami pada bagian covernya, namun muatan yang terdapat dalam novel ini sarat dengan nilai-nilai islami. Penulisnya yang mampu membuat muatan nilai Islam yang mungkin begitu berat saat harus tersaji dalam bentuk teori semata, namun bisa begitu ringan saat tersaji dalam kisah fiksi yang tidak menggurui. Dari alur cerita yang disuguhkan begitu terasa kehati-hatian penulis saat terus konsisten memasukkan nilai-nilai Islami dalam setiap adegan cerita. Penulis seolah menginginkan nilai-nilai tersebut tidak muncul sebagai dogma yang terkesan "mengajari" pembacanya apa itu benar dan salah, namun nilai-nilai itu sanggup melebur dengan harmonisasi yang pas pada tokoh-tokohnya sekaligus rentetan kisah yang dipaparkannya.

Selain sarat dengan muatan nilai Islamnya, novel ini juga mengajarkan pembaca untuk gigih dalam berusaha saat harus mengejar cita-cita. Bagaimana seorang Anthea yang memiliki profesi sebagai arsitek ternyata tidak sungkan untuk terjun dalam beratnya dunia pertanian, merelakan tangannya menjadi kotor karena harus berdekatan dengan tanah hampir setiap hari, dan dia juga sanggup meninggalkan gemerlap ibu kota untuk pindah ke daerah terpencil di pegunungan demi mendapatkan segudang pengalaman yang dia yakini sanggup menjadi bekal untuk meraih cita-citanya semula sebagai arsitek profesional.

Adapun tema cinta yang menjadi bagian penting dari novel ini tersaji sangat apik, jauh dari kesan picisan. Pembaca dibuat larut dalam kisah yang dipaparkan, namun tidak terjebak pada situasi "termehek-mehek" seperti umumnya novel cinta yang ada. Komposisinya begitu pas, betapa cinta memang selalu menjadi unsur universal yang mampu membuat semua perbedaan dapat bersatu.  Dunia Anthea yang selalu berhubungan dengan pembangunan gedung di mana di dalamnya seringkali harus merusak tanaman, ternyata justru harus jatuh cinta pada Bastian seseorang yang begitu mencintai tanaman, dimana cinta lah yang menjadi pemersatu di antara keduanya.

Sebuah novel yang layak dibaca, karena tidak hanya menghibur, namun juga memberi semangat tentang bagaimana gigihnya perjuangan meraih cita-cita, sekaligus menjadi panutan tentang adab pergaulan antara lawan jenis yang ideal itu harus seperti apa. [*]


Review  oleh Rena Puspa, penulis buku “Bahagia Ketika Ikhlas”

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button