SERANG, biem.co – Akibat sekolah akan digusur untuk pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten (puspemkab) Serang, aktivitas SDN Sadah di Desa Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten, terpaksa harus diungsikan dan menggunakan ruangan hasil swadaya masyarakat agar proses belajar-mengajar tetap berlangsung. Namun, kondisi bangunan dan lingkungan yang tidak nyaman harus diterima para siswa selama mereka belajar.
Sama seperti kelas 6 SDN Dahu, Kecamatan Cikeusal, yang menggunakan ruangan tidak layak, dan seperti itu juga suasana SDN Sadah karena bangunan sekolah mereka yang telah ditempati selama belasan tahun termasuk di rencana lahan yang akan digunakan membangun Pusat Pemerintahan Kabupaten Serang yang baru. Kini proses belajar mengajar di sekolah itu terpaksa harus diungsikan ke kelas sementara yang lokasinya sangat tidak layak.
Sejak tanggal 1 september 2015, SDN Sadah harus dikosongkan oleh pihak sekolah karena Pemerintah Kabupaten Serang akan menggunakan lahan sekolah itu sebagai salah satu wilayah yang termasuk di dalam rencana pembangunan Puspemkab Serang. Ironisnya, Pemerintah Kabupaten Serang meminta pengosongan dilakukan tanpa mempersiapkan lokasi pemindahan terlebih dahulu.
Menurut salah satu guru, Dedi, mereka pindah ke lokasi ini karena Pemerintahan Kabupaten Serang akan menggunakan lahan sekolah mereka untuk pembangunan puspemkab.
“Bangunan sekolah itu akan dirobohkan, namun kami belum mengetahui,” ujarnya saat diwawancarai biem.co (2/9) kemarin.
Pihak sekolah berharap, Pemerintah Daerah Kabupaten Serang segera mempersiapkan bangunan yang layak untuk para siswa di sdn sadah gunakan sebagai kelas. (firo)