SERANG, biem.co – Keberadaan media sosial dinilai berpengaruh terhadap perkembangan proses pengasuhan terhadap anak di era modern seperti saat ini. Untuk itu, peran lembaga kesejahteraan sosial (LKS) sangat dibutuhkan.
"Jika zaman dahulu anak-anak berbondong-bondong untuk pergi ke masjid atau musala, sekarang ini anak-anak lebih menyenangi untuk kumpul di warnet atau tempat game online," ujar Ketua Umum Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi Banten Dewi Indriarti Rano, Senin (27/10/2015).
Menurut Dewi, dahulu pesantren merupakan langkah orangtua untuk menyerahkan hak asuh dan mendidik anaknya agar baik dalam pengetahuan akademik maupun spiritual.
"Kalau dulu pesantren adalah dunia pembentukan mental anak pertama kalinya, tetapi sekarang ini dunia pesantren atau panti sosial merupakan alternatif bagi orangtua ketika telah tidak mampu untuk mendidik anaknya," ujarnya.
Seperti diketahui bersama, lanjut Dewi, pengasuhan anak merupakan satu kontinum pengasuhan keluarga sampai dengan pengasuhan yang dilakukan oleh pihak lain di luar keluarga.
“Perlu digarisbawahi bahwa pengasuhan anak di luar keluarga adalah pengasuhan alternatif kepada anak bukan pengasuh utamanya,” katanya.
Ia berharap, melalui penguatan lembaga kesejahteraan sosial (LKS), nantinya bisa memberikan masukan dan pemahaman kepada para pimpinan LKS dalam mengembangkan pelayanan baik administrasi dan terpenting pelayanan kepada para penyandang masalah sosial untuk maju terus bersama menciptakan SDM yang berkualaitas untuk kemajuan Banten di masa yang akan datang.
“Walaupun pengasuhan di dalam lembaga kesejahteraan sosial adalah proses pengasuhan alternatif, proses pelayanan harus tetap ditingkatkan untuk mendidik anak sebagai bekal di masa yang akan datang,” tambahnya. (rizki)
