KabarTerkini

Atasi Kesulitan Baca Siswa, USAID PRIORITAS Gelar Lokakarya ‘Buku Bacaan Berjenjang’

 

TANGERANG, biem.co – Semakin baik keterampilan membaca siswa, semakin baik pula ketrampilan informasinya. Semakin baik keterampilan informasi siswa maka semakin besar siswa kemungkinan berhasil dalam belajar. Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Rifki Rosyad (26/11), koordinator Provinsi Banten USAID PRIORITAS yang membuka secara resmi lokakarya perencanaan dan orientasi program buku bacaan berjenjang kemarin, (26/11). Hadir dalam kesempatan itu Muchtarudin, kabid PMPTK Dinas Pendidikan Provinsi Banten yang mengatakan pentingnya membaca sejak dini sebagai bekal siswa menyosong masa depan yang gemilang.

 

Pertemuan dua hari yang berlangsung hingga hari ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan komitmen dalam mengelola program budaya baca di sekolah. Peserta berasal dari lima kabupaten/kota di Provinsi Banten yang menjadi mitra USAID PRIORITAS Provinsi Banten.

 

“Melalui lokakarya ini, kami berharap mendapatkan dukungan dan masukan dari bapak-ibu untuk melaksanakan program buku bacaan berjenjang. Setelah ini, kami akan menghibahkan buku bacaan berjenjang 150 judul buku dengan total 1200 buku per sekolah,” kata Rifki menegaskan tindak lanjut dari lokakarya.

 

Buku bacaan berjenjang dikembangkan oleh USAID PRIORITAS bekerja sama dengan Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI)  yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan baca siswa. Ayi Nurmalaila, koordinator teknis program Buku Bacaan Berjenjang Provinsi Banten mengatakan, selama ini masyarakat kesulitan menemukan buku bacaan yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan membaca di pasaran. "Oleh karena itu, kami juga akan melatih para guru SD/MI kelas awal dalam memanfaatkan buku bacaan berjenjang yang kita hibahkan," ungkapnya.

 

Sejalan dengan “Gerakan Banten Membaca” yang dicanangkan Gubernur Banten Rano Karno (24/11), USAID PRIORITAS Provinsi Banten akan menyerahkan buku bacaan berjenjang ke hampir seribu SD/MI di Banten.

 

“Kami akan menghibahkan buku bacaan berjenjang kepada sekolah mitra dan non mitra di Banten. 25% dari total sekolah tersebut adalah madrasah ibtidaiyah (MI). Secara nasional ada 8 juta paket buku yang dihibahkan di tujuh provinsi, termasuk Banten,” kata Ayi di sela-sela lokakarya. (red)

 

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button