JAKARTA, biem.co — Di Indonesia sudah banyak sekali penggiat fotografi dari kalangan manapun, fotografi sendiri tidak hanya bisa dinikmati oleh penikmat seni foto atau fotografernya saja melainkan juga dibutuhkan untuk menghidupkan suatu tulisan agar orang bisa melihat situasi aslinya. Kali ini, Kompas memberikan wadah bagi para penggiat fotografi dengan mengadakan Festival Fotografi Kompas, yang dilaksanakan pada 9-12 Februari 2017 di Bentara Budaya Jakarta dan dibuka mulai pukul 10.00-21.00 WIB. Acara tersebut bertujuan untuk mempertemukan para penggiat fotografi dari berbagai komunitas yang berbeda.
Tidak hanya memberikan suguhan booth-booth dari berbagai komunitas fotografi, namun juga ada beberapa workshop fotografi dengan narasumber-narasumber yang luar biasa setiap harinya. Tema kali ini adalah “Unpublished”, di mana sebagian foto yang tidak bisa terbit tersebut kemudian diterbitkan dalam buku Unpblished pada 2014 lalu, dan kini dipamerkan di Festival Fotografi Kompas 2017. Buku tersebut berisi 560 foto karya 22 pewarta foto Kompas. Festival ini dilaksanakan dengan maksud merespon balik apresiasi publik terhadap penerbitan buku Unpublished tersebut, hingga mengusung tema yang sama dan memilih 100 foto dari 560 foto untuk dipamerkan di festival tersebut.
Banyak komunitas foto yang terlihat memeriahkan acara ini, antara lain Komunitas Lubang Jarum Indonesia, Art Photography of Indonesia, Pewarta Foto Indonesia dan masih banyak lagi. Tak hanya komunitas, beberapa booth aksesoris atau minuman pun ada, seperti Black Time Coffee dan Café PKK. Acara ini tidak dipungut biaya apapun untuk pengunjung yang ingin masuk atau mengikuti workshop, dan bebas berkunjung ke booth-booth manapun untuk bertanya-tanya.
Acara ini juga menyelenggarakan lomba foto instagram dengan tema “jalanan”, lomba foto Sunlife Generasi dengan #lebihbaik, lomba foto on the spot mobil Toyota, dan lomba berburu foto di lokasi. Tak hanya itu, juga ada Kelas Master, di mana kita dapat mengetahui cara pembuatan buku foto sebaik-baiknya.
“Pameran ini terkonsep dengan rapih, menampilkan beberapa narasumber yang sangat memberi wawasan lebih, dan harapannya semoga dunia fotografi di Indonesia semakin maju,” ujar Agus Permadi salah satu pengunjung. (uti)