JAKARTA, biem.co — Lukisan adalah seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan cat dengan alat kuas lukis, pisau palet atau peralatan lain, yaitu memulaskan berbagai warna dan nuansa gradasi warna. Biasanya melukis dapat dilakukan di atas kertas, kanvas atau dinding. Namun di Indonesia, sedang maraknya melukis di atas talenan—alat dapur yang berguna sebagai alas memotong berbagai bahan makanan.
Pada 25 Maret lalu, Bentara Muda mengadakan kelas melukis bertajuk “Gambar Bareng Bentara Muda, Melukis di Atas Talenan bersama Anisa Azalia” di Bentara Budaya Jakarta, Jl. Palmerah Selatan No.17 mulai pukul 14.00 WIB. Bentara Muda sendiri dibentuk agar menjadi pioneer bagi anak-anak muda dalam mengembangkan kegiatan Seni Budaya di Indonesia, khususnya Jakarta. Bentara Muda dibentuk oleh Bentara Budaya Jakarta pada 2011. Berawal dari 14 anggota yang disebut Bentara Muda 1 dan sekarang sudah generasi ke-3 dengan jumlah anggota inti 25 orang.
BBJ mewadahi Bentara Muda untuk membuat kegiatan-kegiatan Seni Budaya yang ide kreatifnya datang dari anak-anak muda, anggota Bentara Muda mayoritas berlatar dari kampus yang berbeda-beda dengan jurusan dan keahlian yang beragam. Bahkan di Bentara Muda generasi ke-3 ada yang masih duduk di bangku SMA.
Vy selaku wakil Bentara Muda ke-3 dan ketua pelaksana workshop tersebut menjelaskan bahwa tujuannya sering mengadakan workshop di BBJ agar banyak menyaring anak-anak muda untuk datang ke BBJ guna belajar Seni Budaya, “karena di BBJ banyak event Seni Budaya tapi masih kurangnya anak muda untuk datang menikmati, kemudian dari kegiatan ini kami berharap bisa mengenalkan Bentara Muda dan Bentara Budaya Jakarta,” ujarnya pada wartawan biem.co.
Vy juga melanjutkan bahwa masih banyak kegiatan workshop di luar sana yang berbayar mahal, sedangkan kegiatan yang mereka buat jarang berbayar karena memang menghindari hal tersebut,
“Kami memang menghindari hal yang berbayar, namun kami juga pernah mengadakan 3x workshop yang berbayar dari 20 workshop yang pernah kami jalani, itu pun karena permintaan narasumber yang memang sebagai pengganti alat bahan. Kalau dari kami memang menghindari hal itu agar orang tidak ragu atau khawatir kalau ingin belajar bersama kami untuk mengenal Seni Budaya.”
Workshop tersebut memang memungut biaya Rp 20.000 namun hanya untuk biaya talenan, selebihnya peserta membawa alat-alat lainnya masing-masing, seperti cat akrilik dan kuas. Dalam workshop tersebut, terdapat 35 peserta yang hadir karena memang peserta hanya dibatasi 35 orang saja. Setiap workshop yang mereka selenggarakan selalu umum, tidak pernah membatasi usia. Pernah sebelumnya kegiatan mereka kedapatan peserta tingkat SD kelas 1 dan narasumber mereka tidak keberatan mengajari peserta dengan tingkat usia terlampau muda.
“Kami berharap setiap kelas workshop yang kami buat selalu mendapat apresiasi besar dari pelajar ataupun masyarakat umum, tingkat antusias peserta yang ingin bergabung juga makin banyak, kami juga mempunyai harapan bisa banyak lagi mendapat kerjasama dengan lembaga atau komunitas lain dalam membuat kegiatan Seni Budaya, ya.. pinginnya sih Bentara Muda semakin dikenal banyak orang, hehe,” tutup Vy. (uti)