KOTA TANGERANG, biem.co – Komunitas Roeang Kata kembali menggelar perhelatan rutin setiap bulannya yaitu Malam Puisi Tangerang yang ke-31, tema kali ini adalah “Surat Untuk Rohingya”. Acara dihadiri oleh beberapa komunitas asal Tangerang lainnya, yakni: Nyi Mas Melati, Wiramuda Satoeempatsatoe, Komunitas Biola Tangerang dan lainnya. Acara yang diselenggarakan di SEMANGGI Center Cikokol ini mengundang banyak partisipan dari luar Tangerang.
Acara yang dimulai pukul 19.30 ini dibuka dengan pemaparan hangat oleh Kang Miing, selaku pengelola SEMANGGI Center, beliau memperkenalkan SEMANGGI Center adalah fasilitas tempat untuk para komunitas yang ingin berkarya dan memberi semangat berbagi, seperti singkatannya SEMANGGI adalah Semangat Berbagi.
Kang Miing juga memaparkan sedikit mengenai keadaan yang terjadi di Rohingya, “ini bukan soal apa agama kalian, ini atas dasar kemanusiaan, disini kita peduli Rohingya,” tuturnya.
Ketua Komunitas Roeang Kata, Andy Lesmana, juga berharap dengan kegiatan MPT yang bertemakan Rohingya bisa menyebarkan rasa kepedulian kita, “bukan sebagai golongan tertentu akan tetapi sebagai kepedulian sesama manusia. Saya memandangnya berkeadilan bagaimana kita memanusiakan. Sebuah kepedulian dalam bermanusia,” ujar Andy Lesmana.
Perwakilan dari Komunitas Nyi Mas Melati yakni D Pebrian pun turut memeriahkan pembukaan Malam Puisi Tangerang dengan berpartisipasi menyanyikan lagu Bunga dan Tembok oleh Merah Bercerita. D Pebrian menjelaskan bahwa lagu ini cocok dengan keadaan saudara-saudara kita yang berada di Rohingya, bahwa masyarakat Rohingya sedang dirontokkan di buminya sendiri.
(D Pebrian menyanyikan lagu Bunga dan Tembok (foto instagram: malampuisi_tngr))
Tak hanya dari Komunitas Nyi Mas Melati, Komunitas Wiramuda Satoeempatsatoe juga turut menghadirkan musikalisasi puisi yang apik berjudul ‘Ketika Tuhan Ditawan’, dan juga sekitar 30 orang lebih hadir menghangatkan acara tersebut.
Diketahui bahwa, kegiatan rutin Malam Puisi Tangerang dilaksanakan dua bulan sekali, di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan. Malam Puisi Tangerang pun diperuntukkan untuk para pecinta sastra khususnya puisi, siapapun boleh hadir dan tidak dipungut biaya apapun. Untuk informasi setiap jadwal bisa dilihat langsung pada akun instagram @kataroeang dan @malampuisi_tngr.
Acara selesai pukul 22.00 dan ditutup dengan penampilan apik oleh Bang Oejang dan Bang Roni. Mas Batik, perwakilan dari Komunitas Wiramuda Satoeempatsatoe mengungkapkan, “acaranya keren, berharap kita bisa bersinergi bersama, karena jelas kita berdiri pada ranah yang sama. Untuk Rohingya pun, saya dan kawan-kawan tidak hanya diam, kami menggalang dana dengan berbagai cara,” pungkasnya. [uti]
Berita Terkait :
Menyintas Lewat Kata Bersama Malam Puisi Tangerang
Syukur Budiardjo: Bidan Puisi Itu Bernama Facebook
Sajak-sajak Jamil Massa