JAKARTA, biem.co — Menyikapi permasalahan yang saat ini terjadi seperti upaya proxy war yang dilakukan oleh kelompok yang ingin mengadu domba bangsa Indonesia. Kabid PTKP Badko HMI Jabodetabeka-Banten, Ibrahmi mengatakan bahwa pemuda dan mahasiswa merupakan calon pemimpin yang akan membawa perubahan selanjutnya, sudah semestinya ikut berperan aktif dalam memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.
“Pemuda dan Mahasiswa harus berperan aktif untuk memperkokoh ideologi Pancasila guna menangkal ideologi-ideologi yang ingin menghancurkan bangsa dan negara kita”, ujar pria yang akrab disapa Bram saat diskusi kebangsaan yang diselenggarakan Badko HMI Jabodetabeka-Banten dengan tema “Peran Mahasiswa dam Pemuda Menjaga Keutuhan NKRI dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika” di Balai Resto, Rawamangun – Jakarta Timur, kemarin.
Ia juga menambahkan, “NKRI harga mati dan tidak ada nilai tawar lagi”, imbuh dalam rilis yang diterima biem.co, Kamis (21/09).
Selain itu, Ketua Umum Badko HMI Jabodetabeka, Arief Wicaksana mengatakan bahwa “pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia serta Bhineka Tunggal Ika merupakan pemersatu bangsa dan negara Indonesia. Kader HMI harus memproteksi adanya ancaman yang akan menggantikan Pancasila dan ancaman untuk memecah kesatuan bangsa dan negara Indonesia,” tandasnya.
Diskusi yang berjalan kurang lebih 3 jam, juga turut dihadiri beberapa organisasi seperti, Pemuda Pancasila, KNPI, BEM, dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari beberapa cabang. Dalam diskusi ini, para aktifis tidak sepakat dengan paham atau ideologi baru masuk ke Indonesia.
Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DKI Jakarta, Gusti Arief yang menegaskan “HMI dan Pemuda Pancasila sama-sama harus menangkal ideologi selain Pancasila. Kami tidak ingin ideologi lain selain Pancasila. Maka, nilai-nilai luhur Pancasila ini harus kita jaga,” kata Gusti dalam sebuah diskusi publik tersebut.
Salah satu akademisi yang turut juga hadir sebagai pemateri, Surya Muhammad Nur. Ia mengungkapkan bahwa bangsa Indonesia tidak perlu mengkhawatirkan munculnya Partai Komunis Indonesia (PKI), hal ini lantaran partai tersebut tidak akan pernah mucul lagi di Indonesia.
“Catatan yang perlu mendapatkan kewaspadaan dari bangsa Indonesia adalah laten komunismenya. Walaupun partainya tidak ada, tapi pemahamannya tetap ada. Ini yang disebut tidak akan pernah bisa mati sampai kapanpun,” tutupnya. (red)
Berita Terkait :
Nonton Bareng Film G30S/PKI Tunggu Intruksi Resmi
Cerpen Nasrullah Alif: Perempuan Pemakai Kacamata
Komunitas Kaskus Regional Banten Kidul Resmi Terbentuk, Yuk Kenalan!
Resep Pastry Cheese Cake