Oleh Novy Noorhayati Syahfida
LANDSCAPE
sepotong langit berwarna jingga
tambahkan saja matahari tenggelam;
seperti biasanya
barisan camar yang hampir telat pulang
biar menjadi sebaris pemandangan
hei, akankah kautangkap semua itu?
sebaris imajinasi yang menari di kepalaku
ambillah untukmu
kenanglah dalam diamnya waktu
Tangerang
SEPUCUK SURAT DENGAN PERANGKO DI SUDUT KANAN ATAS
kau tak pernah tahu, apa yang pernah ditulis pena
pada berlembar-lembar kertas di atas meja
hari-hari beralih, tumpah dalam cerita
kau mungkin takjub membaca apa yang termaktub di sana
kata demi kata mengalirkan ragam makna
setiap kali setiap waktu terjadi peristiwa
kau tak akan menduga, apa yang pernah tersimpan di tiap helainya
sebab itulah kenangan akan senantiasa terjaga
Tangerang
DI HALAMAN SEKOLAH
di halaman yang nyaris masih sama
kita pernah bermain, mengejar bola-bola
pagi dengan suara ragam tabuhan
diteriakkan oleh wajah-wajah penuh kenangan
berebut ayunan atau mengantri perosotan
tak peduli meski tubuh payah kelelahan
betapa ingatan kita masih saja selalu
sama. meski terpisah jarak maupun waktu
halaman itu masih seperti yang dulu
saat kita — kau dan aku
bermain di bawah langit yang sama,
langit yang senantiasa biru
Tangerang, 7 Mei 2017
Novy Noorhayati Syahfida, lahir pada tanggal 12 November di Jakarta. Alumni Fakultas Ekonomi dengan Program Studi Manajemen dari Universitas Pasundan Bandung ini mulai menulis puisi sejak usia 11 tahun. Puisi-puisinya telah dipublikasikan di beberapa media cetak seperti Pikiran Rakyat, Suara Pembaruan, Sulbar Pos, Lampung Post, Haluan (Padang), Koran Madura, Harian Cakrawala (Makassar), Solopos, Posmetro Jambi, Fajar Sumatera, Tanjungpinang Pos, Harian Rakyat Sumbar, Polman Ekspres, Majalah Islam Annida, Jurnal Puisi, Buletin “Raja Kadal”, Majalah Sastra “Aksara”, Buletin “Jejak”, Majalah Budaya “Sagang”, Buletin “Mantra” dan Majalah “Kandaga”. Puisi-puisinya juga terangkum dalam lebih dari 80 buku antologi bersama. Namanya juga tercantum dalam Profil Perempuan Pengarang & Penulis Indonesia (Kosa Kata Kita, 2012). Tiga buku kumpulan puisi tunggalnya yang berjudul Atas Nama Cinta (Shell-Jagat Tempurung, 2012), Kuukir Senja dari Balik Jendela (Oase Qalbu, 2013) dan Labirin (Metabook, 2015) telah terbit. Saat ini bekerja di sebuah perusahaan kontraktor dan menetap di Tangerang.
Rubrik ini diasuh oleh M. Rois Rinaldi.