InspirasiKesehatan

Ini Tips Bijak Hindari Anak dalam Bermain Gawai

biem.coPasti Sobat biem tak asing dengan banyak pemberitaan buruk mengenai anak yang kecanduan gawai (gadget). Tak bisa dipungkiri memang, gawai mempersembahkan banyak konten menarik yang membuat para penggunanya keasikan hingga lupa waktu. Terlebih anak-anak yang sedang berada di usia yang ingin serba tahu. Orang tua memiliki peranan penting dalam pengawasan pemakaian gawai pada anak. Namun, masih banyak yang kebingungan bagaimana cara agar anak tak kecanduan.  Simak beberapa tips nya berikut ini.

 

Perkenalkan gawai pada anak saat mereka berusia 14 tahun

Para pakar teknologi, termasuk di dalamnya Bill Gates setuju usia tepat untuk anak bermain gawai adalah saat mereka menginjak usia 14 tahun. Pada usia tersebut, anak sudah dianggap mampu memahami segala konten positif maupun konten negatif. Menurut Kak Seto, pada usia tersebut anak akan mudah diajak berdiskusi dan memahami konten yang dimainkan pada gawai, seperti video atau gim (games), apakah video atau gim mengandung unsur kekerasan dan konten porno.

 

Gunakan gawai yang sama dengan yang digunakan anak

Mengawasi anak bermain gawai, bukan berarti kita melarangnya secara total. Pengawasan ini dapat mencegah anak mengakses konten pornografi. Hal ini memudahkan orang tua melihat konten yang dimainkan anak tersebut aman atau tidak.

Hal ini juga dapat berfungsi menghindari orang tua menjadi “technoference”, yaitu orang tua yang sibuk dengan gawainya tanpa banyak melakukan interaksi dengan anaknya. Lalu dapat mengakibatkan masalah perilaku anak seperti masalah kepekaan, temperamental, hiperaktif, rengekan, dan menyebabkan orang tua yang kurang responsif berujung pada interaksi yang kurang ideal dengan anak-anak.

 

Menetapkan batasan waktu

Seperti dilansir dari kompas.com, menurut Catherine Price, seorang penulis buku How to Break Up with Your Phone: The 30 – Day Plan to take Back Your Life, salah satu cara bijak dalam mengawasi penggunaan gawai pada anak adalah mengunduh aplikasi yang dapat mengingatkan seberapa lama anak bermain gawai. Jelaskan pada anak, kapan saja boleh bermain gawai dan apa yang harus dilakukan setelah itu, agar anak paham batasan yang harus dia lakukan. Misalnya saja, boleh bermain gawai sehabis pulang sekolah dan makan siang. Dan sehabis itu harus mengikuti les bahasa Inggris, tentunya tidak membawa gawai tersebut.

 

Ajak anak melakukan aktifitas menyenangkan di luar rumah

Banyak aktifitas menyenangkan yang bisa dilakukan orang tua bersama anak. Selain bermanfaat untuk sejenak merelaksasi pikiran dari tumpukan pekerjaan, orang tua bisa menikmati waktu bersama dengan lebih intensif. Diantaranya dengan cara senam aerobik bersama para tetangga atau olahraga lain yang disenangi sang anak seperti berenang. Piknik bersama juga dapat membangun interaksi antara orang tua dan anak-anak melalui membangun tenda atau api unggun. Alihkan rasa ingin tahu anak- anak dengan memasak bersama. Karena anak senang mengeksplor sesuatu, bisa juga memperkenalkan bahan baku dan manfaatnya sehingga anak-anak dapat mendapat hal yang baru dan menyenangkan. (rai)

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button