TANGGERANG, biem.co – Mencari solusi dari persoalan banyaknya pengangguran di Provinsi Banten, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten mengumpulkan pelaku Ekonomi Kreatif (Ekraf) di wilayah Provinsi Banten, pada Kamis (03/18). Dengan tajuk Pemetaan Ekonomi Kreatif Provinsi Banten Melalui Pendekatan Metode Penta Helix, kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 70 pelaku Ekraf.
Dalam sambutannya, Hudaya Latuconsina selaku Kepala Bappeda mengungkapkan bahwa pertumbuhan rerata Ekraf terhadap PDRB Banten 2013 sampai 2014 mencapai 8,32 persen.
“Ini menjadi indikasi bahwa Ekraf memiliki potensi besar untuk untuk dikembangkan yang dampaknya pada kesejahteraan masyarakat,” tukasnya pada peserta diskusi. Selain itu, ia juga menegaskan bahwa ekraf bisa menjadi solusi terbaik dalam menangani pengangguran.
Kegiatan yang dilaksanakan di auditorium Univesitas Syekh Yusuf (Unis) Tangerang tersebut, menghadirkan pembicara dari Indonesia Creative Cities Network (ICCN) atau Jejaring Kabupaten/Kota Kreatif se-Indonesia, yaitu Tb. Fiki Chikara Satari selaku ketua dan Korda ICCN Jawa Timur, Vicky Arief Hernadharma. Masing-masing memaparkan strategi pelaku Ekraf dalam memberdayakan kreativitas warganya dalam mengubah wajah kota.
Fiki Satari menguraikan hal-hal mendasar seputar Ekraf, di antaranya adalah lima komponen yang memengaruhi keberdayaan Ekraf di suatu daerah, yaitu adanya kerjasama antar pelaku ekraf, pemerintah, akademisi, kalangan bisnis dan media. Menurutnya, para pihak itu akan menentukan dalam mengubah wajah kreatif sebuah wilayah. Menurutnya, Banten semestinya bisa juga merancang Ekraf sebagai pemecah masalah kesenjangan sosial.
“Saat ini sudah ada 150 kota/kab/provinsi yang tergabung dalam ICCN, saya mengundang Banten untuk menjadi bagian di dalamnya. Banten itu kaya akan SDM, SDA dan sejarah panjang. Jadi banyak hal yang bisa digarap lewat Ekraf..,” tandasnya.
Sementara itu, Vicky Arief menyoroti kelompok kreatif harus bisa kolaborasi dalam mencipta produk yang memiliki nilai jual tinggi.
“Saat ini, superhero saja keroyokan melawan musuhnya, masa kita masih sendiri-sendiri menyiasati permasalahan kota?,” ungkapnya di tengah-tengah pemaparan.
Direncanakan, Musrenbang komunitas akan dihelat selepas kegiatan tersebut. Dalam Musrenbang ini, pelaku kreatif akan merumuskan langkah-langkah strategis guna menyiapkan Banten sebagai daerah kreatif.
“Musrenbang tersebut akan dihelat bulan depan (April-red), pelaku kreatif, pebisnis, akademisi, pemerintah dan media akan bersama-sama merumuskan upaya kolaboratif di bidang Ekraf,” tutur Tb. Saptani, selaku panitia. (Dre)