KOTA CILEGON, biem.co — Sekitar pukul 15.30 WIB, tim Barisan Bela Masyarakat Cilegon bersama para anggota Geger Cilegon melakukan aksi unjuk rasa di depan Cilegon Center Mall (CCM), Selasa (12/06). Sebelumnya, tim aparat keamanan, baik dari pihak mall maupun Kepolisian sudah bersiap siaga di lokasi sejak siang hari.
Para pendemo terlihat datang dengan mengendarai satu unit mobil komando jenis tronton losbak, satu unit mobil, dan puluhan motor lainnya. Namun, tak seperti dalam surat pemberitahuan yang telah beredar jauh hari di mana akan ada 1000 massa yang melakukan aksi, terpantau hanya ratusan saja yang ikut merapatkan barisan di lokasi.
Dalam aksi tersebut, pihaknya menuntut komitmen hitam di atas putih yang telah disepakati antara warga lokal dengan pihak Manajemen CCM sendiri. Namun hingga kini, para pendemo mengatakan bahwa pihak CCM mengingkari adanya komitmen tersebut.
“Itu adalah suatu bukti dari kemunafikan mereka,” ujar salah satu juru bicara dari pendemo.
Adanya mall yang baru saja diresmikan sejak awal Juni 2018 lalu disebut-sebut menimbulkan dampak bagi masyarakat lokal. Sebab, para birokrat yang bersangkutan hanya memberikan kesempatan kerja bagi segelintir warga lokal saja di CCM. Hal itu juga berlaku sama bagi para pengusaha lokal.
Tak hanya itu, warga pun mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi di balik perizinan pembangunan mall yang berlangsung secara sembunyi-sembunyi.
“Banyak sekali kejutan, dari mulai amdal sampai dengan selesai. Itu tidak jelas ada apa di balik ini semua. Tuntutan ini harus segera diluruskan, khususnya kepada birokrat dan aparat. Kami meminta untuk segera cari jalan keluar. Dan apabila itu menyimpang, kami meminta untuk CCM ini ditutup secara permanen,” tegas pendemo.
Pihaknya meminta komando aparat untuk bisa menghadirkan Manajemen CCM dan memastikan tidak akan pulang sampai masalah ini selesai.
Di samping itu, saat aksi demo ini berlangsung, operasional mall sendiri tetap berjalan seperti biasa. (HH)