Gadget

Akibat Perilaku Bersaing Tak Sehat, Google Terkena Pinalti Sebesar Rp73 Triliun

Setelah ini Google tidak gratis lagi

biem.co – Google dijatuhi denda €4.34 miliar atau sekitar US$ 5 miliar (sekitar 73 triliun dalam rupiah) oleh regulator anti persaingan tak sehat Eropa, Rabu (18/7/2018)

Perusahaan teknologi raksasa ini diminta tak lagi menggunakan sistem operasi mobilenya, Android, memblokir kompetitor.

Tahun lalu Google juga sempat dijatuhkan pinalti sebesar € 4,2 miliar. Namun, penalti yang dijatuhkan pada Google kali ini lebih besar dua kali lipat.

Memang, hal ini tak akan mengganggu Google, mengingat denda ini hanya sekitar pendapatan dua pekan induknya, Alphabet Inc, yang memiliki cadangan kas US$ 102,9 miliar saat ini. Tapi, kasus ini diperkirakan akan memperparah tensi perang dagang Amerika Serikat dan Eropa.

Dikutip dari riset Strategy Analytics, Google mengizinkan produsen ponsel menggunakan platformnya secara gratis, dan menguasai 80% pangsa pasar smartphone.

Uni Eropa juga mencatat, perilaku bersaing tak sehat sudah dilakukan Google tahun 2011 lalu, ketika perusahaan ini memaksa manufaktur ponsel pre-install Goggle Search dan Chorme bersama dengan aplikasi Google Play di perangkat Android mereka.

Informasi yang beredar, manufaktur ponsel juga dilarang menggunakan sistem operasi lain kompetitor Android.

“Google telah menggunakan Android sebagai kendaraan untuk memperkuat dominasinya di mesin pencari terhadap kompetitor lain,” kata Kepala European Competition Commissioner, Margrethe Vestager, di Belgia, Rabu (18/7) seperti dikutip dari Reuters.

Sementara itu, Google diberikan waktu 90 hari untuk menghentikan praktik anti-persaingan tak sehat ini dengan provider telekomunikasi dan manufaktur ponsel.

Analis Wall Street, berdasarkan Thomson Reuters, memperkirakan, Alphabet akan mengantongi untung US$ 6,8 miliar pada laporan keuangan April-Juni.

Sedangkan CEO Google, Sundar Pichai mengingatkan, setelah ini, Google kemungkinan tak membiarkan platformnya digunakan secara gratis lagi.

“Keputusan Eropa hari ini akan mengganggu neraca Android yang kami susun, dan ini menjadi sinyal buruk dalam kepemilikan pengguna atas platform terbuka,” katanya pada blognya.

Perusahaan harus mengajukan penundaan jika tak memungkinkan, atau dikenai denda tambahan 5% dari pendapatan per hari akibat ketidakpatuhannya.

Google akan mengajukan banding. Tapi, Alphabet, yang akan mengumumkan laporan keuangan pada Senin pekan depan, mengatakan, akan menyisihkan uang denda tersebut dari laba kuartal II-2018. (Iqbal)

Editor: Jalaludin Ega

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button