KABUPATEN SERANG, biem.co — Perkembangan produk industri pangan olahan mengalami peningkatan pesat dan menjanjikan. Namun, perkembangan pasar produk olahan tersebut tidak diikuti dengan jaminan aspek keamanan pangan karena sering kali lebih mementingkan aspek keuntungan.
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi IX yang membidangi kesehatan, bekerjasama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan, dalam hal ini menyosialisasikan Pengawasan Keamanan, Mutu, Gizi Dan Manfaat Pangan Olahan Risiko Tinggi, yang dihelat di aula D’wiza Resto, Serang, (02/03/2019).
Kegiatan yang dihadiri 500 peserta dari Kabupaten Serang tersebut diisi oleh narasumber yang berkompeten dibidangnya, yaitu Kepala BPOM Serang, Sukriadi Darma; Anggota DPR RI Komisi IX Kartika Yudhisti dan Kasubdit olahan pangan tertentu, Alex Sander.
Dalam materinya, narasumber memaparkan akan pentingnya memberikan edukasi kepada masyarakat terkait mengkonsumsi, memasak, dan menginspeksi pangan yang akan dimakan oleh masyarakat, agar tidak terjadinya keracunan dan hal yang tidak diinginkan.
Kepala BPOM Serang, Sukriadi Darma mengatakan tugas dari BPOM adalah melayani dan melindungi di bidang pengawasan makanan dan obat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Dalam hal ini BPOM bertugas melayani dan melindungi masyarakat di bidang pengawasan makanan dan obat serta meningkatkan kesehatan. Karena kebanyakan penyakit bersumber dari pangan yang dikonsumsi,” ucapnya.
Maka output dari kegiatan ini, Sukriadi berharap peserta bisa berani menyampaikan kepada masyarakat umum untuk bisa memilih obat dan makanan yang aman.
“Peserta yang hadir harus menjadi pelopor dan berani menyampaikan kepada masyarakat umum untuk bisa memilih obat dan makanan yang baik, karena kita ketahui dilapangan banyak terjadi penambahan bahan makanan yang tidak berizin. Dan kepada pelaku usaha untuk bisa menjaga kwalitas produksinya jauh dari bahan makanan yang berbahaya,” pungkasnya.
Sementara Anggota DPR RI Komisi IX, Kartika Yudhisti dalam paparannya, ia memberikan 5 tips kunci menjadikan makanan yang aman untuk dikonsumsi.
“Masyarakat harus memperhatikan keamanan makanan dalam hal ini yang harus diaplikasikan adalah menjaga kebersihan, memisahkan pangan mentah dan yang matang, memasak dengan benar,jagalah pangan pada suhu aman, dan gunakan air dan bahan baku yang aman,” jelasnya.
Lanjut Kartika, ia berharap melalui kegiatan ini masyarakat bisa mengaplikasikan pola hidup sehat dengan pandai memilah pangan yang aman dan sehat
“Semoga dengan sosialisasi keamanan pangan ini, masyarakat menjadi pelopor Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (Germas Sapa),” pungkasnya. (IY)
