KABUPATEN SERANG, biem.co – Triwulan pertama di sejumlah wilayah di Kabupaten Serang panen jagung, salah satunya di Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer. Lahan tidur seluas 100 hektar yang disulap menjadi area tanam jagung, dan saat ini sedang panen.
Meski produksi jagung di Kabupaten Serang alami surplus, namun belum bisa memenuhi kebutuhan industri pakan ternak yang ada di Banten, khususnya di Serang. Hal itu dikarenakan masih minimnya area lahan pertanian untuk ditanami jagung.
Meski produksi jagung di Kabupaten Serang mengalami surplus, dari data tahun 2018 target jagung 212,1 ton dan tercapai di angka 639,5 ton jagung, namun tak sebanding dengan kebutuhan industri pakan ternak yang ada. Pasalnya kebutuhan industri pakan per bulan itu kurang lebih 10 ribu ton per bulan, dan sampai saat ini industri masih harus mengandalkan pasokan jagung dari luar Serang atau Banten.
Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa mengatakan bahwa produksi jagung yang dihasilkan petani belum mampu memenuhi kebutuhan industri pakan ternak yang ada di Banten, khususnya di Kabupaten Serang. Pasalnya dari 16 industri pakan, 9 diantaranya berada di Kabupaten Serang, sehingga industri harus memasok dari luar.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Serang, Dadang Hermawan mengatakan, persoalan di lapangan karena masih minimnya areal tanam jagung, sehingga belum bisa penuhi kebutuhan pabrik pakan ternak. Tidak hanya Kabupaten Serang saja yang belum bisa memenuhi kebutuhan pabrik, Banten juga dirasa belum bisa, sehingga ke depannya harus ditanam areal tanam jagung dengan memanfaatkan lahan tidur, baik milik perorangan maupun perusahaan.
Kedepannya diharapkan untuk memenuhi kebutuhan industri, pemerintah akan menambah luas area tanam jagung, yang saat ini area tanam jagung baru di angka 3 atau 4 ribu hektar, dan akan memanfaatkan lahan tidur baik milik perorangan maupun perusahaan, agar produksi jagung di Kabupaten Serang terus surplus dan bisa memenuhi kebutuhan industri pakan ternak. (firo)