KABUPATEN SERANG, biem.co — Bulog Sub Divre Serang mulai mengantisipasi lonjakan harga beras di musim kemarau ini.
Seperti diketahui, musim kemarau ini telah menyebabkan kekeringan dan puso di sejumlah lahan di Kabupaten Serang. Berdasarkan data yang dihimpun biem.co, tercatat 4 ribuan hektar mengalami kekeringan dan 168 hektar terkena puso.
Kendati demikian, hal ini memang belum berdampak pada ketersediaan beras. Seperti disampaikan Kepala Sub Divre Serang Renato Horison, ketersediaan beras selama musim kemarau ini masih cukup aman. Ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir.
Selain itu, pihaknya pun giat melakukan kegiatan operasi pasar untuk beras medium melalui program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga.
“Di musim kemarau, sejumlah wilayah tidak melakukan panen gabah karena lahan pertanian sawah dan ladang mengalami kekeringan, bahkan ada padi yang puso selama kemarau panjang ini,” terang Renato, Senin (30/9/2019).
Untuk mengantisipasi lonjakan harga beras, ia mengaku pihaknya melakukan operasi pasar secara masif.
“Saat ini harga beras masih di bawah harga eceran tertinggi,” ujarnya. (firo/red)
