biem.co – Sejumlah film Indonesia resmi dirilis di bioskop-bioskop hari ini, Kamis (7/11/2019). Film pertama adalah Ratu Ilmu Hitam yang bercerita tentang misteri teror beragam santet yang menyerang tiga keluarga di sebuah panti asuhan.
Selanjutnya ada Ati Raja, film biopik seorang tokoh musisi Makassar bernama Ho Eng Dji.
Film ketiga adalah Hanya Manusia, produksi terbaru Divisi Humas Polri yang mengisahkan tentang kehidupan perwira muda.
Film karya sutradara Kimo Stamboel dan skenario oleh Joko Anwar ini menyajikan santet dengan beragam variasi. Campuran dari hantu, tempat mistis, hingga serangan-serangan tak terduga bakal banyak mewarnai film horor berdurasi 99 menit itu.
Ratu Ilmu Hitam versi 2019 bercerita tentang Hanif (Ario Bayu) yang membawa Nadya (Hannah Al Rashid) istrinya dan ketiga anak mereka ke panti asuhan tempat Hanif dulu dibesarkan.
Pengasuh panti itu, Pak Bandi (Yayu Unru), sudah sangat tua dan sakit keras, Hanif datang untuk menjenguk setelah bertahun-tahun tidak bertrmu. Dua sahabat Hanif saat tinggal di panti, Anton (Tanta Ginting) dan Jefri (Miller Khan) juga datang bersama istri-istri mereka.
Malam itu mereka semua tiba di panti asuhan yang terletak di luar kota dan jauh dari pemukiman penduduk. Mereka bermaksud bermalam di sana untuk memberikan penghormatan terakhir untuk orang yang telah mengasuh mereka sejak kecil. Mereka menyangka malam itu akan jadi malam yang penuh kedamaian. Mereka segera memahami bahwa mereka salah.
Satu per satu dari mereka mengalami keganjilan yang mengerikan. Sebagian diteror oleh hal-hal yang paling mereka takuti. Seseorang menginginkan mereka mati, tampaknya dengan ilmu hitam yang sangat hebat. Seseorang yang mungkin punya dendam. Seseorang yang mengetahui sesuatu yang pemah dilakukan Hanif dan kawan-kawannya ketika di panti.
Hanif dan kedua sahabatnya pun harus mengingat kembali beberapa kejadian yang coba mereka lupakan. Sesuatu yang mereka buang dari ingatan untuk bisa hidup seperti manusia normal.
Film ini dibintangi Ario Bayu, Hannah Al Rashid, Imelda Therinne, Miller Khan, Tanta Ginting, Salvita DcCorte, Zara JKT48, Ade Firman Hakim, Ruth Marini, Yayu Unru, Putri Ayudya, Shenina Cinnamon, Giulio Parengkuan, Gisellma Finnansyah, Sheila Dara Aisha, Muzakki Ramdhan, serta Ari lrham.
Ati Raja adalah film biopik Ho Eng Dji, penyair don musisi kelahiran Kassi Kebo Tahun 1906. Ia wafat 1960 di Makassar. Pada usia belia, Baba Tjoi (nama panggilannya) mengenyam pendidikan di sekolah partikelir milik orang Melayu, Ince Bau Sandi, di Makassar. Di sinilah ia mengenal sastra Melayu dan Makassar, serta belajar menulis lontar dan bahasa Makassar.
Menginjak remaja, Baba Tjoi menunjukkan bakat musiknya, mulai mempopulerkan syair-syair lewat nyanyian dan musik daerah. Pada ahun 1939, Ho Eng Dji masuk studio rekaman Canari di Surabaya untuk merekam lagu-lagu ciptaannya.
Hingga Tahun 1942 berhasil diselesaikan rekaman musik daerah Sulawesi Selatan (bukan hanya Makassar, juga Bugis, Mandar, dan Selayar), sebanyak 3 album piringan hitam dalam kurun waktu 4 tahun.
Sebelum pecah Perang Dunia Kedua (1945), rekaman lagu Ho Eng Dji berhasil terjual sampai 20 ribu keping Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Malaya dan Singapura. Lagu ciptaannya terpopuler hingga kini selain Ati Raja adalah Sailong, Dendangdendang, dan Amma Ciang.
Sebagai manusia, Ho Eng Dji memiliki perjalanan hidup dinamis dengan berbagai lika-liku. Jatuh-bangun dalam perniagaan, pilihan hidupnya tetap bermain musik hingga akhir hayat. Kendati tanpa pendapatan tetap, ia tak pernah melarat dan kesulitan dalam ekonomi.
Kehidupan asmaranya diwarnai beberapa gadis yang membuat hatinya berbunga-bunga, namun akhirnya ia bertemu seorang janda yang membawa tiga orang anak.
Film Hanya Manusia menghadirkan cerita tentang kehidupan perwira muda yang harus membagi waktu antara tugas dan keluarga. Hal itu digambarkan melalui tokoh Annisa yang diperankan oleh aktris kawakan Prisia Nasution.
Dikisahkan bahwa di Jakarta sedang diteror oleh kasus penculikan anak-anak di bawah umur. Beberapa korban bahkan ditemukan telah menjadi mayat. Annisa sebagai anggota Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara ditugaskan untuk mengusut kasus tersebut.
Selalu ada korban setiap harinya. Setiap hari pula, tekanan yang dialami Annisa mulai mencapai titik batas maksimal seorang manusia, terlebih ketika adik satu-satunya yang sangat dia sayangi diculik sindikat penculikan.
Selain Prisia Nasution, film bergenre drama aksi ini juga dibintangi Yama Carlos, Lian Firman, Verdi Solaiman, Tegar Satrya, Shenina Cinnamon, Soleh Solihun, Fuad Idris, Nagra Kautsar, Egi Fedly, dan Windy Apsari. (hh)