KABUPATEN SERANG, biem.co — Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah turut serta dalam Festival Keceran Tjimande dalam rangka Hari Jadi Kesti TTKKDH yang ke-68 di Markas Besar DPW II Kesti TTKKDH Banten, Rabu (27/11/2019) malam.
Dalam kesempatan itu, Tatu menyatakan akan terus menghidupkan paguron di setiap kecamatan agar anak-anak generasi Kabupaten Serang ikut mencintai dan belajar bela diri pencak silat.
Menurut Tatu, Banten memiliki banyak paguron berbagai aliran pencak silat yang telah melahirkan pesilat yang berprestasi di tingkat nasional.
“Dari sisi olahraga, kita punya prestasi di bidang bela diri pencak silat, dan ini membentuk karakter anak bangsa. Sebagai kepala daerah, saya pun mengapresiasi Festival Keceran Tjimande ini, sebagai bagian dari pelestarian budaya,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Kata Tatu, anak-anak yang berlatih silat pasti wajib bisa membaca Al-Quran, sehingga sangat baik untuk pembentukan karakter generasi bangsa.
“Kedepan, pemerintah harus terus berkerja sama dengan paguron untuk sama-sama melestarikan pencak silat dan budaya silat itu menjadi wajib dilaksanakan,” ujarnya.
Tatu berkomitmen untuk membantu seluruh paguron di 29 kecamatan yang ada di Kabupaten Serang. Bahkan, Tatu setiap tahun rutin menggelar Festival Jurus Silat Kaserangan untuk melestarikan budaya pencak silat. Jurus Silat Kaserangan ini diciptakan 13 sesepuh pendekar dari 12 aliran silat di Kabupaten Serang.
“Pada kesempatan ini, saya selaku kepala daerah Kabupaten Serang menitipkan sangat anak-anak Kabupaten Serang untuk diajak masuk ke paguron dan belajar pembentukan karakter melalui pencak silat. Kita tanamkan jiwa bela bangsa dan negara, serta rasa nasionalisme kepada generasi bangsa ini melalui pencak silat,” ucapnya.
Untuk diketahui, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mendapatkan apresiasi dan penghargaan atas kesuksesan memimpin Kabupaten Serang. Tatu dinobatkan sebagai Kepala Daerah Inovatif kategori sosial budaya karena menggagas Jurus Silat Kaserangan melalui ajang penghargaan yang digelar Koran Sindo.
Tatu berkomitmen untuk menghidupkan paguron di 29 kecamatan agar bisa menarik wisatawan.
“Kita bisa memperkenalkan budaya seni silat ke wisatawan seperti di daerah lain. Jadi wisatawan yang datang ke Kabupaten Serang selain bisa melihat keindahan alam, juga seni budaya pencak silat,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kesti TTKKDH Deden Apriandhi meminta pemerintah daerah terus menjaga dan melestarikan seni budaya pencak silat. Apalagi, kata dia, Provinsi Banten memiliki banyak potensi wisata dan seni budaya, salah satunya Tjimande yang sudah berdiri sejak 68 tahun lalu.
“Seni budaya merupakan suatu ciri khas dari daerah. Sehingga kita patut untuk menjaga dan melestarikannya,” ujar Kadispora Provinsi Banten ini. (*/firo)