Kabar

BEM FKIP Untirta Tawarkan Penguatan Kebudayaan Kota Serang Kepada Pemkot

KOTA SERANG, biem.co – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) tawarkan konsep penguatan kebudayaan Kota Serang kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Serang.

Penawaran konsep tersebut dilakukan dengan berdiskusi bersama Wakil Wali Kota Serang, Subadri Ushuludin.

Ketua BEM FKIP Untirta, Ahmad Fauzan, mengatakan bahwa saat ini kebudyaan di Kota Serang masih kurang. Padahal, Pemkot Serang dalam kepemimpinan Aje Kendor mengusung visi kota yang berdaya dan berbudaya.

“Jujur, kalau ada kawan mahasiswa lain yang datang kesini, yang ditanyakan adalah identitas kebudayaan dalam pendidikan Kota Serang itu apa? Dan saya sendiri pun agak sulit menjawabnya,” ujarnya kepada Subadri dalam audiensi di ruang kerjanya, Kamis (28/11/2019).

Menurutnya jika melihat sejarah, Kota Serang memiliki banyak sekali kebudayaan. Seperti budaya ubrug yang menurutnya sangat menarik.

“Jadi ubrug ini seperti drama lawak, namun menggunakan bahasa bebasan. Kalau di Jawa itu seperti ketoprak. Nah kalau dijadikan muatan lokal, bisa menjadi suatu hal yang menarik bukan hanya wisatawan lokal, juga mancanegara,” ucapnya.

Ia mengaku, penguatan kebudayaan sudah lama menjadi program yang direncanakan oleh pihaknya. Namun menurutnya, pemerintah lah yang memiliki legitimasi untuk menerapkannya secara kongkret.

“Oleh karena itu, kami mengajak Pemkot Serang agar bagaimana bisa menerapkan program tersebut. Ini supaya identitas kebudayaan dalam dunia pendidikan di Kota Serang itu dapat diterapkan dengan maksimal,” tandasnya.

Sementara Wakil Wali Kota Serang, Subadri Ushuludin menyambut baik masukan dari kawan-kawan BEM FKIP Untirta. Menurutnya konsep yang ditawarkan sangat bagus untuk menumbuhkan nilai identitas Kota Serang.

“Saya apresiasi niatan baik dari adik-adik mahasiswa ini, dan saya sangat senang dengan masuk-masukan yang membangun inl,” ucapnya.

Terkait dengan budaya asli Kota Serang, Subadri mengaku sudah melakukan hal kesana. Dan untuk trigernya melalui Peraturan Wali Kota (Perwal) Selasa Babasan.

“Sudah terpikirkan kearah sana. Nanti insya Allah Desember 2019 ini Perwal Selasa babasan akan disosialisasikan. Kami akan coba dengan membiasakan menggunakan bahasa asli Banten dalam sehari, baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan pemerintahan,” jelasnya.

Tidak hanya itu kedepan juga akan ada menggunakan baju khas budaya Kota Serang sehari dalam sepekan.

“Untuk baju masih dipikirkan modelnya nanti seperti apa, kami juga ingin seperti di Jawa Barat, Yogya yang punya khas. Nanti kami akan minta masukan dari para sesepuh dan budayawan yang paham mengenai ini. pokonya hal itu akan kami upayakan,” tandasnya. (iy)

Editor: Irwan Yusdiansyah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button