LAMPUNG, biem.co – Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada Jumat (10//4/2020) pukul 22.35 WIB. Dalam laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG), tinggi erupsi mencapai 500 meter di atas puncak atau sekitar 658 meter di atas permukaan laut.
Sementara itu, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong kea rah utara. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitude maksimum 40 mm dan durasi kurang lebih 38 menit 4 detik.
“Dari pantauan PVMBG terlihat bahwa letusan berlangsung sampai Sabtu (11/4/2020) pukul 05.44 WIB,” lapor PVMBG.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Kapusdatinkom BNPB), Agus Wibowo menyampaikan, kondisi mutakhir di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan tidak terpantau adanya bau belerang dan debu vulkanik. Namun, hujan mulai turun di sana.
“Masyarakat di Kecamatab Rajabasa, terutama wilayah sepanjang pantai, yaitu Desa Way Mulih, Desa Way Mulih Timur dan Desa Kunjir sudah berangsur-angsur kembali ke rumah masing-masing. Warga masih berjaga-jaga dan ronda untuk memantau kondisi yang ada,” kata Agus.
Agus menyampaikan kini Gunung Anak Krakatau masih berstatus waspada (Level 2) dan aktivitas vulkanik sendiri sudah reda. Ia meminta masyarakat untuk tidak panik.
“TNI/Polri saat ini siaga di lokasi kejadian untuk membantu mengevakuasi warga,” terangnya. (hh)
