LEBAK, biem.co – Sobat biem, sekitar 8.000 warga di Desa Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, dengan kompak menolak pembangunan Bendungan Pasir Kopo. Pasalnya, pembangunan bendungan yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR melalui BBWSC3 tersebut dinilai merugikan masyarakat.
Salah satu tokoh masyarakat setempat, Yudi mengatakan bahwa pembangunan bendungan tersebut akan berdampak pada budaya, sosial, dan perekonomian warga.
“Perekenomian pun pasti terdampak. Kita semua warga Desa Cisimeut sepakat menolak pembangunan Bendungan Pasir Kopo,” kata Yudi kepada awak media, Minggu (20/9/2020).
Baca Juga
Yudi beralasan bahwa Desa Cisimeut sudah lama dikenal sebagai salah satu daerah atau desa pejuang yang turut andil dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, terutama dalam pembangunan di Banten.
“Ini sama saja mengubur semua nilai perjuangan,” tuturnya.
Pihaknya juga mengaku telah mendatangi Pemerintah Kabupaten Lebak agar mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk pembatalan pembangunan bendungan tersebut.
“Kita sudah datangi Pemkab dan diterima Asda I Pemkab Lebak, dan semua aspirasi masyarakat soal pembangunan Bendungan Pasir Kopo sudah kita sampaikan,” katanya.
Sementara itu, anggota DPRD Banten, Imannudin S Karis membenarkan adanya aspirasi penolakan pembangunan Bendungan Pasir Kopo yang disuarakan oleh masyarakat Desa Cisimeut.
“Ya, sebagai pribumi Lebak aspirasi itu saya dengar dan saya terima, yang kemudian akan kita coba sampaikan kepada pemerintah dan instansi terkait,” ucap politisi Demokrat ini.
Terpisah, Asda 1 Pemkab Lebak Alkadri saat dikonfirmasi juga membenarkan adanya sejumlah perwakilan masyarakat yang datang untuk menyampaikan aspirasinya.
“Iya, mereka menyampaikan aspirasi warga masyarakat yang menolak rencana pembangunan bendungan kopo di wilayah mereka. Aspirasi mereka kami terima dan laporkan kepada pimpinan. Dan rencana akan kami teruskan kepada pihak yang berkompeten, dalam ini pihak pemrakarsanya, yaitu Kementerian PUPR melalui Balai Besar BBWSC3,” papar Alkadri.
Untuk diketahui, Bendungan Pasir Kopo termasuk proyek bendungan prioritas tahun 2020-2024 untuk didanai melalui skema KPBU, dan bendungan ini direncanakan memiliki volume tampungan efektif sebesar 166,21 juta m3 dengan manfaat untuk mengairi irigasi seluas 21.350 hektare, suplai air baku sebesar 3800 lt/detik, PLTA sebesar 20,64 MW, dan pengendali banjir sebesar 288,775 m3/s yang direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2025. (Sandi)