CILEGON, biem.co — Terkait kabar adanya penangkapan terhadap 40 kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cilegon pada Kamis (8/10/2020) kemarin, Ketua Umum HMI Cabang Cilegon Rikil Amril membenarkan hal tersebut.
Namun, dari seluruh jumlah yang disebutkan, yang tergabung dalam rombongan HMI Cilegon hanya 29 orang. Hal itu disampaikannya kepada biem.co, Jumat (9/10/2020).
Rikil menuturkan, kejadian yang dialami dirinya dan sejumlah kader yang ikut, terjadi ketika rombongan baru turun dari bus di daerah Tomang, Jakarta Barat. Namun ketika dihampiri Polisi, lanjut Rikil, ada beberapa penyusup yang masuk ke barisan HMI Cilegon.
“Sehingga kami dikira membawa anak remaja untuk ikut aksi. Namun setelah di klarifikasi bahwa mereka bukan barisan kami, polisi pun percaya dan kader HMI sebanyak 29 orang tetap di Kantor Polres Jakbar agar tidak ikut aksi turun ke jalan,” jelasnya.
Rikil menjelaskan, selama di Polres Jakbar, pihaknya ditempatkan di ruangan yang layak untuk beristirahat.
“Di sana kader kami aman, tidak ada kejahatan fisik apapun, dan berada di ruangan yang layak. Makan salat dan lain sebagainya,” ujar Rikil.
Setelah itu, pihaknya langsung menghubungi beberapa Pengurus Badko, PB HMI, dan LBH.
“Namun dari LBH tidak ada respon kelanjutannya. Jam 9 malam tepatnya, kader-kader kami dijemput Ketua Umum BADKO HMI Jabodetabeka Banten & Sekjen LEPPAMI PB HMI. Selepas itu langsung dipulangkan ke Cilegon. Alhamdulillah, Kamis malam kemarin, kami sampai di Sekretariat dengan selamat,” pungkasnya. (Arief)
