JAKARTA, biem.co — Sobat biem, pada Sabtu, 21 November 2020 pukul 23.58.37 WIB menjelang dini hari, wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera diguncang gempa tektonik.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa bumi tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,0. Adapun epicenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,26 LS dan 102,08 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 km arah Barat Daya Kota Bengkulu, pada kedalaman 11 km.
“Dengan memerhatikan lokasi epicenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/11/2020).
Guncangan gempa bumi ini, masih kata Rahmat, dirasakan di daerah Bengkulu dengan skala III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), di Kepahiang dengan skala II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.
Hingga Minggu (22/11/2020), hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali kedalam rumah,” imbaunya. (Arief)