biem.co — Indonesia kembali mencatatkan angka kasus Covid-19 yang tinggi, yakni 9.944 orang terkonfirmasi positif. Hingga saat ini, lebih dari 110 ribu kasus aktif tengah ditangani.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr Reisa Kartikasari Broto Asmoro mengatakan, kenaikan ini sudah terjadi sejak dua pekan terakhir.
“Angka keterisian ruang gawat darurat dan tempat tidur di rumah sakit sudah mengkhawatirkan. Bed Occupancy Ratio (BOR) sudah lebih dari 50 persen, di beberapa daerah bahkan sudah penuh,” ujar dr. Reisa, Rabu (16/6/2021).
Ia mengatakan, Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet di Kemayoran sudah mencatat lonjakan pasien yang drastis. Saat ini sudah 80 persen tempat tidur yang tersedia dihuni oleh pasien positif yang dikarantina.
“Perlu kita semua sadari, bahwa varian apapun yang akan muncul sebagai mutasi alami si virus tidak mungkin akan menjangkiti orang lain apabila semua tindakan pencegahan kita lakukan,” kata dr Reisa.dr Reisa menegaskan.
Disampaikannya, cara jitu melawan varian virus baru dan Covid-19 secara umum adalah dengan masker yang bisa melindungi diri dan orang lain.
“Karena virus SARS COV 2 menular melalui droplet. Namun, masker yang dipakai harus yang ampuh menangkal droplet masuk ke tubuh lewat rongga mulut, hidung, dan mata. Masker bedah yang sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan adalah yang paling direkomendasikan,” ujarnya.
Untuk masker kain, ia mengimbau agar masyarakat memakai masker kain yang terdiri dari minimal tiga lapis.
“Lapisan pertama adalah lapisan kain hidrofilik seperti katun, lapisan kedua biasanya katun atau polyester, dan lapisan ketiga atau bagian masker paling luar menggunakan lapisan hidrofobik atau bersifat antiair seperti terbuat dari polypropylene untuk menangkal droplet menembus masker kain,” paparnya.
“Ingat! Masker kain hanya dapat dipakai maksimal 4 jam, apabila basah atau lembab segera diganti. Karena itu, bawalah beberapa masker saat keluar rumah,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyebut membuka masker dapat dilakukan pada saat makan dan minum atau olahraga dengan syarat berjauhan dengan orang lain, dengan jarak yang aman minimal dua meter, dan lebih aman lagi apabila dilakukan saat sendirian saat berada di ruang terbuka.
“Jangan buka masker di ruang tertutup yang banyak orangnya. Saya jelaskan lagi bahwa virus adalah makhluk mikroorganisme yang dapat saja melayang di udara ruang tertutup atau bersifat aerosol,” katanya. (hh)