biem.co – Pak Irvan, begitulah nama panggilan akrab beliau yang sering saya gunakan. Buat saya beliau adalah Role Model Pemimpin masa kini, dengan wajah yang ramah selalu menyapa di setiap pagi. Dengan dua kacamata besar yang melekat di matanya, menambahkan warna pribadi beliau yang bersahaja. Dibilang atasan, tapi lebih tepatnya dibilang bapak, kakak, saudara, teman, bahkan pengayom dalam setiap aktivitas kami dikantor. Sikap beliau yang humble dan hangat sangat terlihat baik dalam kehidupan pribadinya, keluarga, dan kantor. Tak heran jika banyak orang yang menyukainya. Banyak hal yang ingin saya ceritakan tentang betapa hebatnya Bapak yang satu ini menurut pribadi saya, bahkan saya yakin orang-orang yang sering berinteraksi dengan beliau juga akan setuju dengan pendapat saya.
Well, awal mula saya mengenal Pak Irvan adalah saat saya berada di satu kantor dengan beliau, dan kebetulan saat itu saya belum berada di departemen yang sama. Awalnya, yang terlintas di benak saya adalah bapak yang satu ini ganteng dan pendiam. Finally apa yang ada dibenak saya dan kenyataannya memang benar, tapi jauh melebihi apa yang saya pikirkan selama ini. Dan akhirnya saya bergabung di bawah kepemimpinan beliau bersama dengan team Accounting yang saya anggap sebagai keluarga kedua. Sungguh sangat bersyukur saya bisa dipertemukan dengan beliau, banyak pelajaran hidup yang dapat saya ambil.
Di Kala penatnya pekerjaan dan saat butuh teman untuk diajak bertukar pikiran, beliau menjadi salah satu teman yang tepat untuk diajak berdiskusi. Baik berdiskusi tentang pekerjaan ataupun tentang pribadi, beliau selalu bisa memposisikan dirinya sebagai ayah maupun teman. Begitu juga dengan team, beliau merupakan sosok ideal sebagai role model pemimpin masa kini karena memosisikan bukan sebagai bos maupun atasan, tapi sebagai leader yang bisa membimbing teamnya untuk bisa berkembang bersama. Itulah yang saya rasakan selama menjadi partner kerja Pak Irvan. Mengajak semua partner kerja untuk sukses bersama dan membangun team yang kompak.
Hal yang selalu saya ingat adalah setiap pagi beliau selalu membawakan sarapan bagi kami yang belum sarapan (maklum anak kos..hehe). Banyak hal yang saya dapatkan ketika berdiskusi sejenak dengan beliau, hal-hal yang tidak terpikirkan oleh saya akan tiba-tiba menjadi oh iya..ya..memang benar.
Multitalent, itu yang tercermin dari pribadinya. Bagaimana tidak saya menganggapnya sebagai role model pemimpin masa kini, disela kesibukan sebagai Manager Accounting & Finance dan tanggung jawab pekerjaannya, beliau juga menjabat sebagai ketua Banten Muda Community dan aktif diberbagai kegiatan. Peran dan waktunya termanage dengan baik, baik saat bersama keluarga, kantor maupun komunitas.
Menulis dan membaca mungkin menjadi salah satu hobi beliau, ide-ide kreatifnya selalu bermunculan dan seolah-olah tak ada habisnya saya kagum kepada kecerdasan beliau. Tulisan-tulisan yang tertulis di dinding facebook miliknya, selalu menyapa di pagi hari dan ada keunikan tersendiri dalam setiap kata. Membuat saya selalu berpikir sebetulnya makna apa yang terkandung dalam tulisannya. Kadang lucu, serius dan nyentil. Itulah ciri khasnya beliau, jadi jangan coba-coba untuk menirunya.
Beliau yang juga merupakan pimpinan di media online bernama biem.co, membuat saya pribadi tergugah semangat untuk ikut menulis, walau tulisan saya jauh dari kata sempurna.
Sebagai role model pemimpin masa kini beliau suka menolong dan memiliki sifat rendah hati, ya.. begitulah karakter yang dimiliki bapak satu ini. Beliau tidak pernah segan untuk menolong orang lain dan selalu perhatian kepada kami teamnya bahkan kepada office boy dikantor sekalipun. Hal yang saya ingat sampai sekarang dan akan saya ingat sampai nanti adalah beliau selalu membawakan buah lychee kesukaan saya saat di kantor. Ah, saya jadi terharu, betapa beliau sangat perhatian kepada kami teamnya. Dan ucapan beliau yang menurut saya perlu saya terapkan dalam hidup adalah
“… ketika kamu berbuat baik dan memberi kepada banyak orang di sekelilingmu, kamu pasti akan menuai kebaikanmu juga suatu saat di masa depan, jadi jangan pernah ragu untuk berbuat baik”
Sabar dan gigih, sisi lain Pak Irvan memberikan pelajaran bagi saya bahwa kesuksesan itu tidak bisa didapatkan dengan cara instan. Perjalanan karir beliau terbilang cukup lama, namun berkat kegigihan, ketekunan, dan kesabaran akhirnya bisa sampai titik kesuksesan saat ini. Jatuh bangun kehidupannya, dan keyakinan yang dimiliki membawanya untuk selalu berusaha yang terbaik. Manis pahitnya kehidupan sudah banyak dirasakan beliau saat itu, namun kesabaran, usaha, doa yang selalu beliau panjatkan mampu membawanya sampai saat ini.
Keluarga harmonis dan agamis, saya ingin belajar dari Pak Irvan bagaimana mendidik anak yang baik, karena saya melihat Putra dan putri beliau ini cerdas dan pintar semua. Melihat keluarga beliau, kata yang tepat untuknya adalah keluarga ideal. Istri yang cantik, Aira yang menggemaskan dan lucu, diumurnya yang masih belia tapi sangat pandai berbicara bahasa Inggris, Resti yang cerdas dan pintar, Yuda yang pandai dan punya hobi nge–drum.
Mengenal beliau kurang lebih selama 5 tahun, banyak hal yang dapat saya pelajari dan sampai saat ini saya masih menjadikan beliau sebagai role model seorang leader bagi saya, bahkan jujur bisa dibilang saya masih belum bisa move on dari kepemimpinan beliau. Melalui tulisan ini pun saya yakin belum cukup untuk mengungkapkan betapa baiknya dan betapa hebatnya Pak Irvan bagi saya pribadi. Banyak hal yang tidak bisa saya tulis dan akan terekam dalam memori saya.
“Menjadi terasa hambar ketika seorang pemain sepakbola yang berhasil menjadi pencetak gol terbanyak tetapi teamnya tidak menjadi juara. Menjadi terasa percuma ketika seorang kapten sebuah team sepakbola terpilih menjadi pemain terbaik sementara teamnya gagal menjadi team yang terbaik,” begitu Irvan Hq memberikan ilustrasi ketika berdiskusi ringan mengenai team work. Seorang filsuf Lao Tzu pernah mengatakan bahwa untuk menjadi pemimpin yang baik, berjalanlah disamping mereka, lebih baik lagi ketika keberadaan pemimpin itu tidak disadari oleh mereka sehingga pekerjaaan terbaik yang dilakukan seorang pemimpin, orang-orang merasa merekalah yang melakukannya sendiri. Dan sosok pemimpin seperti itu ada dalam diri seorang Irvan Hq.
Jujur, menurut saya beliau the only one leader and the best leader yang pernah saya temukan. Dalam sebuah statusnya di media sosial Irvan Hq pernah menulis “Pemimpin yang Baik itu Memberikan Harapan, bukan Ancaman.” Begitu juga dengan harapan kami semua, dari hati yang tulus semoga Pak Irvan dan keluarga selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan, dan selalu menginspirasi orang lain. Aamiin. Teruslah berkarya. Terima kasih atas kebaikan dan bimbingannya selama ini. (Red)