InspirasiOpini

Gajimu Kurang? Minta Nambah Aja, Tapi…

Oleh : Setiawan Chogah

biem.coPernah nggak kamu tiba-tiba merasa gajimu kurang, sedih saat tahu gaji teman sesama kuliahmu ternyata lebih tinggi darimu? Padahal secara posisi dan kemampuan, kamu merasa kalian itu sama. Jujur, saya pernah.

Saat kuliah dulu, saya punya bestie yang saking setianya saya bela-belain nungguin dia menyelesaikan Tugas Akhir biar kami bisa sama-sama wisuda. Setelah lulus, saya dapat pekerjaan lebih dulu, beberapa bulan kemudian teman saya.

Di suatu hari kami bikin janji nongkrong di kota tempat kami kuliah dulu, sekadar mengenang kisah-kisah sedih senang zaman kuliah. Ya, mungkin sudah template-nya begitu, nggak nongkrong sesama pekerja rasanya nggak afdol kalau nggak ngomongin gaji.

Tapi itu adalah hari di mana saya merasakan langit runtuh tepat di atas kepala saya. Saya harus mendengar kenyataan bahwa gajimu kurang, sementara teman saya sekian juta lebih banyak dibanding gaji saya. Padahal saya duluan yang bekerja dan seharusnya saya duluan juga yang lulus.

Berhari-hari saya uring-uringan. Secara kemampuan, saya merasa saya cukup bisa diandalkan. Bukan! Bukan ge-er atau narsis. Toh dulu waktu kuliah saya sering banget ngajarin teman saya mengerjakan beberapa tugas mata kuliah. Bahkan teks SMS untuk minta waktu bimbingan Tugas Akhirnya pun saya yang bantu ketikkan. Dengan pertimbangan itu, seharusnya saya juga bisa mendapatkan gaji yang setara dengan gaji teman saya.

Setelah melakukan perenungan dan beberapa tahapan evaluasi diri, akhirnya saya beranikan diri menghadap atas dan menyampaikan maksud dan tujuan saya: minta naik gaji. Apakah berhasil?

Ya, alhamdulillah… Kalau cerita saya ini ada kemiripan dengan ceritamu, kamu boleh ya mencoba tips ini agar kamu bisa naik gaji dengan cara yang dibenarkan. Yuk, kita mulai!

Jawab Pertanyaan, “Berapa Hargamu?”

Bagaimana maksudnya? Sebelum menemui atasan, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mencari tahu berapa rata-rata gaji untuk profesi dan posisi yang kamu pegang saat ini. Jangan lupakan juga kota tempatmu bekerja biasanya pun berpengaruh terhadap rata-rata gaji yang bisa kamu terima. Kamu bisa mencari tahu dengan bertanya pada rekan kerjamu yang memiliki jabatan setara atau bertanya pada temanmu yang bekerja pada perusahaan lain. Kalau pilihan ini bukan kamu banget alias kamu malu dan perihal gaji bagimu adalah privacy, kamu bisa menggunakan beberapa website yang menyediakan informasi mengenai gaji di Indonesia, seperti Qerja.com atau Karir.com. Kalau gaji yang kamu terima jauh di bawah rata-rata yang seharusnya kamu terima, kamu bisa persiapkan diri untuk lanjut ke tahap berikutnya.

Buat Janji Ngobrol 4 Mata dengan Atasan

Bekerja di perusahaan dengan loading tinggi dan meminta waktu bicara empat mata dengan atasan yang sibuk memang tidak mudah. Apalagi tujuanmu adalah perihal mengajukan kenaikan gaji. Kalau kamu ujug-ujug menyetop atasanmu di pintu masuk, peluangmu untuk dapat berbicara adalah sangat kecil.

Sebaiknya kamu mempersiapkan dan mengirimkan e-mail terlebih dahulu. Katakan bahwa kamu membutuhkan waktu bertemu untuk mendiskusikan gajimu. Dengan begini, atasanmu bisa mempersiapkan diri dan nggak kaget jika kamu meminta kenaikan gaji.

Apabila atasanmu bersedia memberikan waktunya, manfaatkan kesempatan ini dengan baik. Serius! Jangan pernah datang tanpa persiapan. Saya paham banget, berbicara secara langsung mengenai uang kepada atasan bukanlah hal yang mudah. Tapi atasanmu pasti akan lebih menghormati usahamu yang mau berbicara secara langsung. Lagipula, tentunya akan lebih mudah bagi atasanmu untuk bertanya dan mendapatkan jawaban yang lebih jelas jika kalian berbicara secara langsung, kan? Jadi… untuk tahap ini kamu benar-benar harus menyiapkan semua yang harus kamu siapkan.

Pintar Baca Situasi

Ya, dunia kerja itu juga perlu seni. Kamu tidak bisa hanya fokus kepada KPI dan tugas-tugas yang diberikan atasan. Untuk menjalankan kehidupan kantor dan kehidupan pribadimu agar seimbang, kamu harus pintar-pintar membaca situasi.

Nah, dalam upayamu meminta kenaikan gaji, jangan sekali-kali mengajukan janji bertemu saat atasanmu didera deadline atau saat seluruh tim kalang-kabut menyelesaikan laporan bulanan.

Sederhananya, mintalah waktu ngobrol dengan atas saat mood-nya sedang bagus. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan kesempatan kalau ada rekan kerjamu yang resign. Di momen seperti ini adalah waktu yang pas untukmu mengajukan kenaikan gaji dengan kontribusi lebih yang bisa kamu berikan pada perusahaan.

Sampaikan Alasan Logis serta Deretan Keberhasilanmu

Kebanyakan orang gagal mendapatkan kenaikan gaji adalah ketidakmampuannya memberikan alasan yang logis saat ditanya atasan, “Mengapa kamu pantas saya gaji segitu? Bisa dijelaskan?”

Sehingga siapkanlah alasan yang masuk akal alias tidak mengada-ngada, misalnya, “Saya butuh kredit kendaraan, gaji saya yang sekarang tidak cukup, “Masa si A gajinya lebih besar dari saya, padahal pekerjaan saya jauh lebih banyak.”

Tolong, jangan pernah gunakan alasan itu, ya!

Daripada membuat alasan yang akhirnya membuat atasanmu ilfeel, ada baiknya kamu menyampaikan keberhasilan dan pencapaianmu selama menempati posisimu saat ini.

Mulailah dengan menyampaikan pada atasan mengenai kinerjamu, kemampuanmu menyelesaikan proyek khusus, serta contoh spesifik di mana kamu memberikan kontribusi besar pada kantor selama setahun terakhir. Jelaskan bagaimana kamu telah memberikan value lebih pada perusahaan.

Selain itu, katakan juga hal-hal yang kamu sukai dari kantormu bekerja, juga hal yang membuatmu bangga bisa menjadi bagian dari kantor tersebut, namun selipkan bahwa kamu merasa ingin dihargai lebih.

Siapkan Rencana Cadangan

Sebagai bawahan, tugasmu adalah berusaha menyampaikan harapanmu dengan cara yang baik dan benar. Namun adakalanya keinginan tak sesuai dengan kenyataan saat kamu mendapat jawaban “tidak” dari atasan.

Bila hal ini terjadi, tidak perlu kecewa berlebihan, ya! Mungkin saat ini kemampuan kantormu baru segitu. Kalau kamu memang menyukai pekerjaan dan lingkungan kerjamu plus belum berpikir untuk pindah kantor, kamu bisa berkompromi lagi untuk untuk mendapatkan kompensasi tambahan seperti tambahan hari cuti atau bekerja secara remote. Ini juga bagian dari keistimewaan yang tidak didapat semua pekerja, lho.

Namun jika kamu merasa kantor kurang menghargai usahamu dan kamu tidak masalah untuk pindah ke perusahaan lain, maka mulailah mencari tawaran dari perusahaan lain yang bisa memberikan nilai lebih sebagai rencana cadangan. Beberapa perusahaan biasanya mungkin memberikan tawaran balasan jika mereka menyadari bahwa kamu mendapatkan tawaran dari kantor lain. Namun jika tidak, setidaknya kamu bisa melangkah keluar dengan senyum lebar karena kamu sudah memiliki rencana cadangan.

Bagaimana? Apakah kamu salah satu yang akan mencoba langkah-langkah di atas? Semoga berhasil, ya! [Red]

 

Setiawan Chogah, Penulis adalah Personal finance content creator. Chogah kerap membagikan konten edukasi seputar wawasan finansial, investasi, dan pengembangan diri di media sosialnya. Setiawan Chogah juga CEO dari dezainin.com dan mendirikan dezain institute dengan misi memberikan digital mindset & skills development programs untuk anak-anak muda.

Editor: Irvan Hq

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button