biem.co — IDN Pictures kembali produksi film layar lebar karya Sutradara Fajar Nugros. Berbeda dengan film-film karya Fajar Nugros sebelumnya yang bertema komedi, drama keluarga kali ini ia meluncurkan film horror thriller berjudul ‘Inang’.
Film ‘Inang’ menjadi genre horor pertama, baik untuk Fajar maupun rumah produksi IDN Pictures. Film ini ditulis oleh Deo Mahameru, dan diproduseri oleh Susanti Dewi.
Dibintangi oleh Naysilla Mirdad, Dimas Anggara, Lydia Kandou, Rukman Rosadi, dan Pritt Timothy, film ini akan tayang di bioskop Indonesia pada 13 Oktober 2022. Fajar Nugros mengungkap pesan dalam film barunya.
“Ini film idenya tercipta karena saya dulu tiap hari naek angkutan umum, commuter line dari BSD ke Jakarta. Melihat mba-mba dan ibu-ibu yang sedang hamil susah payah, kadang-kadang saya berpiikir kota besar memperlakukan single mother seperti itu, apakah kota sudah ramah terhadap perempuan, yang ada di pikiran saya seperti itu dan ia berkembang menjadi sebuah cerita. Bersama IDN Pictures, saya berterima kasih sama Santi yang mempercayakan saya menyutradarai film horor pertama ini. Tentu jadi pertaruhan besar ya, takutnya jadi komedi,” ungkap Fajar.
Film ‘Inang’ menggambarkan perjuangan seorang perempuan melawan kekuatan jahat yang ingin mengambil alih kehidupan bayinya. Sebagai film horror thriller dengan segudang unsur thrilling dan jump scare, ‘Inang’ menawarkan pelajaran yang berharga seputar perjuangan perempuan, kasih sayang orang tua, dan realita kehidupan yang dibalut unsur mitos jawa yang menjadi inspirasi utama film ini, yaitu Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan.
Fajar Nugros, sutradara sekaligus sebagai Head of IDN Pictures, menambahkan kenapa cerita ini penting untuk diangkat.
“Ini juga idenya berangkat dari pengalaman saya yang mengalami berbagai tradisi selametan, saya jadi tertarik untuk mengeksplor tema ini lebih lanjut. Meski sering dilihat hanya sebagai tradisi, saya merasa ini menjadi nilai yang menarik untuk diangkat. Pertama, cerita di film ini ikut mengenalkan betapa budaya Indonesia sangat beragam, terutama terkait mitos atau tradisi. Terbukti, masih banyak yang ternyata belum tahu mengenai Rebo Wekasan ini,” jelasnya.
Head of IDN Pictures & Produser Film ‘Inang’, Susanti Dewi mengatakan bahwa film ini akan menghibur sekaligus memberikan pandangan baru mengenai perjuangan seorang ibu.
“Film-film yang diproduksi oleh IDN Pictures tentunya diharapkan bisa memberikan hiburan bagi masyarakat luas. Namun yang tidak lupa kami pikirkan adalah bagaimana film ini bisa meninggalkan arti lebih bagi yang menyaksikannya. Di film Inang ini, penggambaran sosok perempuan, khususnya ibu, cukup dominan. Yang mana ini juga menjadi hal spesial bagi saya sebagai produser perempuan. Selama ini, kita memandang sosok ibu yang melimpahkan kasih sayang kepada anaknya sebagai sebuah hal yang indah. Namun di film ini kita melihat bahwa hal yang indah pun, seperti kasih sayang seorang ibu, jika tidak dilakukan dengan cara dan porsi yang tepat makan akan berakhir buruk pula,” ucap Santi.
Pemeran utama Inang Naysilla Mirdad yang berperan sebagai Wulan turut menuturkan pengalaman pertamanya bermain difilm layar lebar dan bermain perdana dalam film horor.
“Sudah lama saya sebenarnya ingin sekali bermain difilm layar lebar ini tapi memang rejeki baru di film Inang ini dan kebetulan langsung bersama Mas Fajar. Apresiasi orang-orang terhadap filmnya bagus sekali dan aku bersyukur banget. Sedangkan untuk pendalaman karakter tokoh Wulan pastinya ga lepas dari pendalaman karakter awal. Setelah banyak diskusi sama mas Fajar dan dibantu banyak oleh akting coach kita Mas Rosa, juga ngobrol sama mama,” tutup Naysilla Mirdad. (bund/red)