SERANG, biem.co – Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Mahasiswa ( KKM ) Universitas Primagraha kelompok 13 gelar Sosialisasi Pencegahan, penanganan Stunting dan menciptakan lingkungan sehat serta budaya hidup bersih di Desa Batukuwung, Minggu 11 Agustus 2024.
Sosialisasi diawali dengan sambutan dari Nur Alam selaku ketua KKM dari kelompok 13. Dalam sambutannya ia mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu-ibu kader PKK desa Batukuwung yang sudah hadir dan ikut berpartisipasi dalam acara sosialisasi ini serta berharap dengan adanya sosialisasi ini dapat menambah ilmu tentang makanan yang sehat dan bergizi seimbang pada masyarakat Desa Batukuwung.
Adapun narasumber yang mengisi acara sosialisasi ini yaitu dari salah satu relawan PMI Provinsi Banten, Syaqila.
Ia memaparkan mengenai apa itu stunting, Penyebab terjadinya stunting, serta cara mencegahnya.
Stunting adalah terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia 0-3 tahun,dan kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
“Stunting disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kurangnya makanan bergizi seimbang terutama kepada ibu yang sedang hamil serta kurangnya pemberian Asi Eksklusif. Banyak Ibu-ibu yang berfikir bahwa susah untuk memberikan makanan yang berprotein karena harganya yang mahal. Padahal, masi banyak makanan yang berprotein tinggi dan murah seperti tahu,telur dan tempe.”Ujar Syaqila.
Stunting dapat dicegah dengan beberapa hal seperti rutin memeriksa kehamilan, berolahraga ringan (melakukan aktifitas Menyapu, mengepel, jalan-jalan sekitaran rumah), memberi asi eksklusif sampai anak usia 6 bulan imunisasi, memberi vitamin, makan makanan yang bergizi seimbang serta menjaga kebersihan lingkungan.
Selain Stunting, pemaparan tentang Pedoman Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga disampaikan pada sosialisasi kali ini. PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Salah satu contoh perilaku menjalankan PHBS yaitu mencuci tangan dengan menggunakan sabun.
“Alasan kita harus mencuci tangan menggunakan sabun yaitu dapat mencegah masuknya kuman kedalam tubuh kita. Karena tanpa disadari tangan ini sering kita gunakan untuk melakukan aktifitas salah satunya makan yang mana kuman-kuman dapat dengan mudah masuk kedalam perut yang bisa membuat terjadi diare bahkan Muntaber,” ujarnya.
Maka dari itu, Kelompok 13 pun membagikan beberapa sabun antiseptic gratis kepada ibu-ibu PKK yang hadir pada acara sosialisasi ini. Yang mana penyelenggara berharap setelah diadakannya sosialisasi ini, masyarakat Desa Batukuwung juga peduli terhadap permasalahan mengenai Stunting dan PHBS. ***