SERANG, biem.co – Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Kukerta 77 UIN SMH Banten menggelar workshop eco smart bertema “Pisahkan Sampah, Selamatkan Bumi” sebagai bagian dari program pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kesadaran lingkungan di Lingkungan Tegal Kembang, Kelurahan Pipitan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.
Acara yang berlangsung pada Jumat (15/8/2025) ini dihadiri secara antusias oleh perangkat desa dan warga setempat, mulai dari anak-anak hingga orang tua, yang ingin belajar tentang pentingnya pemilahan dan pengelolaan sampah rumah tangga.
Ketua RW 03 Tegal Kembang, Safani, menyambut hangat inisiatif para mahasiswa. Ia mengapresiasi peran aktif kelompok Kukerta 77 UIN SMH Banten yang telah berbaur dengan warganya sejak pertengahan Juli.
“Saya bersyukur dan berterima kasih kepada mahasiswa yang sudah turun ke masyarakat. Adanya acara ini menjadi awal yang penting dalam membangun kesadaran warga Tegal Kembang,” ujar Safani.
Dalam sesi materi, narasumber workshop, Nuriman, menjelaskan konsep dasar pengelolaan sampah yang efektif. Ia menekankan pentingnya memisahkan sampah organik dan non-organik sejak dari rumah untuk memudahkan proses daur ulang.
“Sampah terbagi menjadi dua jenis, organik dan non-organik. Jangan disatukan dalam satu bak, karena akan sulit diolah. Bapak dan Ibu harus menyediakan dua jenis bak sampah di rumah,” jelasnya.
Nuriman menambahkan, kesadaran masyarakat untuk mengenali jenis sampah adalah langkah fundamental. “Kesadaran ini penting, karena tanpa partisipasi masyarakat, masalah sampah tidak akan selesai,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, para mahasiswa berharap dapat menanamkan kebiasaan baru di masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Mereka juga menegaskan bahwa tanggung jawab menjaga lingkungan membutuhkan kolaborasi aktif antara seluruh elemen masyarakat. (Red)
