SERANG, biem.co – Tidak ada ruang kelas untuk belajar membuat puluhan siswa di Sekolah Dasar Negeri Dahu, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten, terpaksa belajar beratapkan terpal. Para siswa ini belajar di tenda karena ruang kelas mereka sudah ambruk.
Pemerintah menjanjikan pendidikan gratis dengan fasilitas yang memadai, namun hal itu tidak berlaku bagi siswa kelas 6 SD Negeri Dahu karena selama dua bulan ini mereka harus rela belajar dengan berimpitan di ruang terbuka, dengan kondisi yang tidak layak.
Kondisi ini membuat siswa tidak nyaman dalam belajar karena lingkungan sekitar yang berdekatan dengan jalan yang bising.
Andi, siswa SD Negeri Dahu, Cikeusal, mengaku, dirinya sering tidak konsentrasi dalam menerima pelajaran dari gurunya.
“Kadang kalau jalan lagi rame, banyak debu,” ujarnya saat biem.co mengunjungi sekolah mereka (1/9) kemarin.
Hal serupa juga disampaikan oleh Iis Istiqomah, yang menjadi guru kelas 6. Dirinya mengaku tidak adanya ruangan kelas membuat konsentrasi siswa terganggu. “Proses belajar siswa jadi tidak kondusif,” katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Dasar Negeri Dahu, Cikeusal, Taufan, mengatakan, pihaknya merasa prihatin dengan kondisi ruang kelas yang kurang memadai, karena setelah ruang kelas roboh beberapa waktu lalu, para siswa tidak fokus dan kerap kali berpindah pindah tempat.
“Sekolah terpaksa membuatkan ruangan seperti tenda dari bambu yang dibatasi pagar. Bantuan dari pemerintah hingga kini belum ada tindak lanjutnya,” papar Taufan.
Pihak sekolah berharap, pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan segera memperbaiki ruang kelas yang sudah ambruk tersebut. Berdasarkan pantauan biem.co di lapangan, sekolah tersebut dibangun pada tahun 1974 dan baru sekali mengalami rehabilitasi. Dengan 4 ruang kelas, sekolah tersebut menampung sebanyak 226 siswa dengan 9 dewan guru dan 1 kepala sekolah. (firo)
