KOTA SERANG, biem.co –– Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia Orda Kota Serang hari ini (11/9) menggelar kegiatan seminar dengan tema “Format Tata Ruang Ideal Kota Serang untuk Mencegah Kemacetan dan Banjir”. Hadir dalam acara tersebut pakar Tata Ruang Kota, Tubagus Furqon Sofhani, akademisi ITB yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian Infrastruktur dan Kewilayahan ITB, Djoko Sutrisno, Kepala Bappeda Kota Serang dan Praktisi Hukum, Asep Abdullah Busro.
Acara yang dibuka oleh Walikota Serang, Tubagus Haerul Jaman ini dihadiri pula oleh puluhan peserta dari masyarakat sekitar wilayah Kota Serang yang terdampak banjir dan kemacetan, utusan organisasi masyarakat, organisasi kemahasiswaan dan aktivis lingkungan hidup.
(Tampak Walikota Serang saat berbincang dengan pengurus ICMI Orda Kota Serang)
Dalam sambutannya, Walikota Serang mengapresiasi kegiatan seminar ini.
Menurutnya, “upaya Penataan Ruang Kota harus terus dilakukan, sehingga diharapkan bermanfaat bagi masyarakat kota Serang,” terangnya.
Ia menyebutkan bahwa seluruh stakeholder dapat mewujudkan Kota Serang menjadi pusat Pemerintahan dan Ibukota provinsi Banten yang lebih baik.
“Saya berharap seluruh warga masyarakat harus mampu mewujudkan Kota Serang menjadi kota yang lebih maju dan lebih baik, dan hasil diskusi ini mampu menjadi masukan bagi Pemerintah Kota Serang,” tambah Jaman.
“Semua upaya ini diperlukan, karena selama ini Pemkot Serang sudah mengupayakan berbagai solusi untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Kota Serang, salah satunya membersihkan gorong-gorong, merencanakan pembangunan jalan alternatif terowongan kaligandu, dan upaya lainnya. Tapi itu saja tidak cukup. Masyarakat harus juga ikut berpartisipasi,” ungkapnya..
Senada dengan Jaman, Ketua ICMI Orda Kota Serang, Rohman menyampaikan bahwa permasalahan banjir dan kemacetan adalah tanggung jawab kita bersama tidak hanya Pemkot. Karena dampaknya kita bersama yang merasakan. “Namun demikian, kami berharap Pemkot memberikan solusi dan memperbaiki infrastruktur yang ada,” tutur Rohman.
Dirinya menambahkan bahwa salah satu faktor kemacetan adalah budaya masyarakat yang belum siap dengan kemajuan pesat Kota Serang. Maka disini peran Pemerintah dibutuhkan untuk memberikan solusi bagi permasalahan kemacetan dan banjir yang melanda Kota Serang.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia yakni Ruli Sunardi menyampaikan bahwa masyarakat harus berkomitmen untuk berbuat hal yang baik dalam mencegah banjir dengan membuang sampah pada tempatnya serta parkir pada tempat yang sudah disediakan. “Semua permasalahan ini adalah tanggung jawab kita bersama,” tutup Ruli. (IMR)
Berita Terkait :
Akankah Kemacetan Terowongan Kaligandu Teratasi?
Ambruk Diterjang Banjir, Hingga Kini SDN Tamansari Tak Kunjung Diperbaiki
HUT ke-10, Pemkot Mantapkan Kota Serang Jadi Kota Cerdas dan Berbudaya